Jakarta, 6/8 (Antara) - Tim nasional bola basket U-18 putra Indonesia mengalami kekalahan kedua beruntun di Kejuaraan U-18 Asia FIBA di Bangkok, Thailand, setelah di laga terkini Grup A, Jumat, takluk dari Jepang dengan skor 53-86.

Sebelumnya di partai pertama, Minggu (5/8), timnas Indonesia takluk dari Iran dengan skor 50-80.

Dipantau dari laman resmi Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) di Jakarta, Senin, saat melawan Jepang, Indonesia yang menurunkan Yesaya Alessandro, Ronald Firdaus, Nickson Damara, Andrew William dan Kelvin Sanjaya sejak awal pertandingan selalu tertinggal dari lawannya pada empat kuarter.

Sebelum akhirnya kalah 53- 86, Indonesia sudah tertinggal jauh 22-40 di babak pertama.

Aldy Rachman menjadi pencetak poin tertinggi untuk Indonesia dalam pertandingan tersebut dengan 14 poin dan tujuh rebound.

Sementara di kubu Jepang, guard Keisei Tominaga sukses menjadi yang terunggul di timnya dengan membuat 17 poin dan empat rebound.

Namun, timnas U-18 Indonesia yang dilatih oleh Andika Saputra masih mungkin melaju ke babak selanjutnya jika di laga terakhir, Selasa (7/8), mampu mengandaskan Kazakhstan.

Kalau berhasil menundukkan Kazakhstan, yang juga sudah takluk dari Jepang dan Iran, Indonesia akan berada di posisi ketiga Grup A yang menjadi tiket menuju babak playoff memperebutkan tempat di perempatfinal di mana juara Grup A sampai D sudah menunggu.

Seandainya skenario tersebut menjadi kenyataan, Indonesia akan menghadapi peringkat kedua Grup B yang beranggotakan China, Filipina, Uni Emirat Arab dan Lebanon, di playoff.

Melihat hasil pertandingan sejak Minggu (5/8), "runner up" Grup B dipastikan akan diisi oleh China atau Filipina. Kedua negara tersebut sudah mencatatkan dua kali kemenangan masing-masing atas Uni Emirat Arab dan Lebanon. China versus Filipina sendiri akan bertanding pada Selasa (7/8).

Adapun laga timnas U-18 Indonesia melawan Kazakhstan digelar pada Selasa (7/8) mulai pukul 10.30 WIB.

Baca juga: Indonesia masuk putaran kedua FIBA U-16 Asia

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Junaydi Suswanto
COPYRIGHT © ANTARA 2018