Jakarta (ANTARA News) - Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus menyarankan pemerintah untuk berupaya serius menggalakkan ekspor agar setidaknya bisa meningkatkan pangsa ekspor Indonesia di dunia.

Dalam konferensi pers di kantor Indef, Jakarta, Rabu, Ahmad mengatakan pangsa ekspor Indonesia selama lima tahun terakhir semakin menyusut.

"Artinya pangsa pasar ekspor Indonesia diambil oleh negara kompetitor. Langganan kita di luar negeri diambil oleh kompetitor sehingga ekspor tidak bisa memberikan peranan yang tinggi untuk pertumbuhan ekonomi," kata dia.

Pangsa ekspor Indonesia terhadap ekspor dunia juga kian menurun. Pangsa ekspor Indonesia pada 2013 terhadap total ekspor dunia mencapai lebih dari 1 persen, namun pada 2017 pangsanya menyusut menjadi 0,9 persen.

Sementara sepanjang 2013-2016 pangsa pasar ekspor Vietnam terhadap ekspor dunia naik dari 0,7 persen menjadi 1,4 persen.

Ahmad juga menyoroti pertumbuhan komponen ekspor sebesar 7,7 persen pada triwulan II-2018 (yoy) masih menurun sebesar 0,89 persen dibandingkan triwulan I-2018.

Ia menyarankan sejumlah langkah yang dapat dilakukan pemerintah untuk meningkatkan ekspor seperti pengembangan produk unggulan ekspor yang berbasis sumber daya lokal.

Ahmad juga mendorong adanya insentif untuk investasi berorientasi ekspor yang bisa menghasilkan devisa dari kegiatan ekspor.

Kemudian, perlu juga peningkatan kualitas produk agar sesuai dengan standar negara tujuan ekspor merupakan strategi penting dalam rangka mengembangkan ekspor Indonesia.

Baca juga: Indef nilai pertumbuhan ekonomi triwulan II 2018 hanya temporer
Baca juga: INDEF: Indonesia alami deindustrialisasi

 

Pewarta: Roberto Calvinantya Basuki
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2018