Pekanbaru (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono minta umat Islam dan seluruh kelompok masyarakat lainnya untuk tidak pernah memiliki rasa pesimistis, apalagi berputus asa dalam menghadapi menghadapi berbagai masalah besar yang dihadapi bangsa ini, baik sekarang maupun di masa mendatang. "Jangan pesimistis, apalagi putus asa," kata Presiden di Mesjid Agung An-Nur, Pekanbaru, Provinsi Riau, Sabtu malam, pada acara peringatan Isra Mir`aj Nabi Muhammmad SAW. Pada acara ini Kepala Negara yang mengenakan baju dan celana berwarna putih dengan dilengkapi kain sarung khas warga Melayu didampingi Ibu Ani Yudhoyono, Menteri Agama Maftuh Basyuni serta Gubernur Riau Rusli Zainal. Kepala Negara menyampaikan ajakan itu, karena acara peringatan Isra Mi`raj ini berdekatan waktunya dengan peringatan Hari Ulan g Tahun Republik INdonesia yang ke-62. Dihadapan ribuan warga Pekanbaru yang memenuhi mesjid yang megah ini, Kepala Negara bangsa Indonesia telah, sedang dan akan menghadapi berbagai coban serta ujian yang berat. Sementara itu, ketika berbicara tentang hikmah peringatan Isra Mi`raj, Presiden mengemukakan bahwa seluruh ummat Islam baik di tanah air maupun di berbagai belahan bumi lainnya dilarang agamanya untuk terpecah-belah serta melakukan kerusakan. "Agama Islam menyampaikan pesan bahwa ummat Islam tidak boleh terpecah-belah serta dilarang melakukan pengrusakan," kata Kepala Negara. Kepada ummat Islam di tanah air, ditegaskan bahwa ajaran itu tetap relevan bagi bangsa ini untuk masa sekarang serta masa depan. "Karena itu, kita tidak boleh berpangku tangan menghadapi berbagai tantangan," kata Presiden yang pada tahun 2006 melakukan ibadah umroh dan masuk ke dalam Ka`bah di Mesjidil Hara, Arab Saudi. Dalam kesempatan itu, sebagai Kepala Negara, Yudhoyono mengemukakan pula bahwa pemerintah akan terus berusaha mengatasi berbagai masalah seperti menanggulangi kemiskinan dan penangguran, guna meningkatkan kesehjahteraan seluruh lapisan masyarakat. "Namun pemerintah tidak mungkin bekerja sendirian, karena harus mendapat dukungan seluruh lapisan masyarakat," kata Kepala Negara pada acara yang juaga dihadiri Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi. "Tidak ada kemajuan tanpa usaha bersama," kata Presiden mengingatkan seluruh lapisan masyarakat. Sementara itu, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Profesor Nazir Karim ketika menyampaikan hikmah peringatan Isra Mi`raj mengatakan para pendiri NKRI sengaja menempatkan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila pertama. "Para perancang negara ini menyadari benar bahwa upaya mencapai kemajuan material harus dipandu oleh kemapanan spiritual," kata Nazir Karim. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007