Mataram, Nusa Tenggara Barat (ANTARA News) - Hingga hari ketujuh setelah gempa 7 Skala Richter mengguncang wilayah Lombok, warga yang mengungsi di area perbukitan Lombok Utara belum juga terjamah bantuan. 

Pada Sabtu, tempat pengungsia di wilayah perbukitan Lombok Utara yang notabene dekat dengan pusat gempa seperti di Dusun Sambik Jengkel Timur, Dusun Tangga, dan Dompo Indah sama sekali belum terjangkau bantuan.

Padahal perkampungan di perbukitan itu kondisinya memprihatinkan. Hampir 90 persen bangunannya sudah roboh. Bangunan yang masih berdiri pun sudah tidak layak huni.

Tanpa bantuan, warga membeli sendiri terpal untuk membangun tenda. Ada pula yang membuat tenda dari terpal bekas seadanya. Tenda-tenda terpal itu menjadi satu-satunya pelindung mereka dari dingin udara malam.

"Sampai sekarang belum ada bantuan dari pemerintah, kami makan dari sisa makanan dari puing-puing rumah kami," kata Aminah, warga Dusun Tangga.

Nimerdin, perwakilan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Selengan, mengatakan warga desanya juga belum mendapatkan perhatian dari pemerintah.

"Dari tenda sampai makanan pun, belum ada juga bantuan dari pemerintah," tandasnya.

Selain itu, belum ada pengerahakan personel untuk membantu warga membersihkan puing-puing bangunan serta mulai memperbaiki tempat tinggal mereka.

Baca juga: Kemdikbud beri bantuan Rp226,42 miliar untuk korban gempa
Baca juga: Pemerintah tunggu data korban gempa untuk salurkan bantuan

 

Pewarta: Riza Fahriza
Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2018