Pekanbaru (ANTARA News) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menurunkan seluruh tim Manggala Agni untuk memadamkan titik-titik api (hot spot) yang membakar hutan di daerah itu yang intensitasnya belakangan meningkat. "Intensitas kebakaran lahan dan hutan di Riau semakin tinggi, untuk itu BBKSDA menurunkan dan menyiaapkan seluruh tim Manggala Agni disiagakan di lapangan," kata Kepala BBKSDA Rachman Sidik di Pekanbaru, Senin. Menurut data dari satelit National Oceanographic Atmospheric Administration (NOAA) 18 pada Jumat (10/8) ditemukan 99 hot spot di Riau. Pada pantauan Minggu (11/8) jumlahnya meningkat menjadi 177 titik. Kebakaran lahan dan hutan terbesar terjadi di Kabupaten Pelalawan dimana terdapat sekitar 55 hot spot, diikuti Indragiri Hilir 37 titik dan Indragiri Hulu 34 titik. Selain itu, hot spot tersebar di Siak 22, Kampar 12, Bengkalis 11 dan Rokan Hulu 6. Di Pelalawan sebagian besar titik panas masih berada di lahan perkebuan, Hutan Tanaman Industri (HTI) dan Hak Pengusahaan Hutan (HPH). Demikian juga hal nya dengan titik api di Indragiri Hilir dan Indragiri Hulu. "Karenanya BBKSDA meminta kepada sejumlah perusahaan melakukan pemadaman dan pencegahan kebakaran di lahannya," ungkap Rachman. Ia menambahkan hot spot di Kabupaten Indragiri Hulu tersebar di Kecamatan Keritang, Kuala Cenaku dan Rengat, juga terbakar, hutan produksi terbatas (HPT) di Sungai Keritang, Batang Gasal dan Rengat Barat. Ia menyebutkan, BBKSDA Riau memiliki 14 regu tim Manggala Agni yang tersebar dalam empat daerah operasi yakni Rengat, Pekanbaru, Siak dan Dumai. Saat berada di lapangan, tim melakukan langkah penangulangan dan pemadaman di sejumlah lahan dan hutan yang terbakar di Riau.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007