Washington (ANTARA News) - Badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (FDA) telah mengumumkan penarikan di seluruh dunia atas pasta gigi produksi China yang ada di hotel-hotel, menyusul hasil tes yang menunjukkan bahwa beberapa sampel mengandung bahan kimia diethylene glycol (DEG), yang biasa digunakan sebagai anti-beku. Pasta gigi buatan Ming Fai Enterprises International Co itu diproduksi untuk Gilchrist & Soames, perusahaan AS yang menyediakan produk perlengkapan mandi untuk industri hotel. Penarikan pasta gigi tersebut dilakukan sejak Senin oleh FDA. Para pengusaha hotel diminta memusnahkan semua sisa persediaan pasta gigi yang tercemar itu. Pasta gigi tersebut telah diekspor ke hotel-hotel di seluruh dunia termasuk AS, Kanada, Meksiko dan Karibia. Produk itu juga telah dikirimkan ke hotel-hotel di Irlandia, Spanyol, Belgia, Prancis, Italia, Jerman, Swiss dan Uni Emirat Arab. Penarikan terbaru itu dilakukan di tengah maraknya laporan di AS tentang tercemarnya produk makanan binatang peliharaan, mainan, obat-obatan dan kosmetik. FDA dalam pernyataannya mengemukakan tidak menemukan racun pada pasta gigi itu, namun penarikan dilakukan karena potensi risiko timbulnya racun akibat terkena DEG secara terus menerus maupun terkena DEG di wilayah-wilayah tertentu. Penarikan tersebut menyusul langkah serupa yang dilakukan pemerintah AS pada bulan Juni ketika pasta gigi Colgate yang dipalsukan dan diimpor dari China, ternyata mengandung DEG, dan beberapa warga di AS belahan timur melaporkan sakit kepala dan nyeri setelah menggunakan produk itu. Kathie De Voe, presiden Gilchrist & Soames, dalam pernyataan yang diterbitkan FDA menyebutkan bahwa perusahaan itu telah membatalkan pengiriman pasta gigi "buatan China", dan minta hotel-hotel yang menjadi klien mereka tidak lagi menawarkan pasta gigi Gilchrist & Soames buatan China kepada para tamu. "Kami ingin memastikan bahwa semua pasta gigi yang tercemar telah dibuang secara aman dan atau telah dimusnahkan," katanya. "Kami sangat menganjurkan kepada para pelanggan yang masih memiliki pasta gigi tersebut untuk membuangnya."(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007