Jakarta (ANTARA News) -  Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, ditutup menguat sebesar 108,39 poin seiring harapan meredanya kecemasan investor mengenai perang dagang.

IHSG ditutup menguat 108,39 poin atau 1,87 persen menjadi 5.892,19. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 21,35 poin atau 2,35 persen menjadi 926,13.

Senior Research Analyst Infovesta Utama Praska Putrantyo di Jakarta, Senin,  mengatakan bahwa adanya harapan perang dagang Amerika Serikat dengan Tiongkok akan mereda membuat investor kembali melakukan akumulasi beli sehingga menopang pergerakan IHSG.

"Pertemuan kembali Amerika Serikat dan Tiongkok diharapkan menghasilkan solusi sehingga tidak semakin memperparah ekonomi global. Kondisi itu membuat investor kembali masuk ke pasar saham," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, sentimen mengenai gejolak ekonomi Turki juga mulai mereda. Risiko dari krisis mata uang lira Turki sedikit mereda setelah Qatar akan berinvestasi langsung.

Dari dalam negeri, lanjut dia, fluktuasi nilai tukar rupiah yang stabil di bawah level Rrp14.600 per dolar AS menambah keyakinan bagi investor untuk masuk ke pasar saham.

Ia menambahkan asumsi RAPBN 2019 diantaranya mengenai pertumbuhan ekonomi 5,3 persen serta nilai tukar rupiah Rp14.400 per dolar As juga dinilai cukup realistis.

"RAPBN 2019 sejalan dengan ekonomi ke depan. Probabilitas tercapai cukup kuat seiring juga dengan isu perang dagang yang relatif mereda," katanya.

Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan saham pada hari ini (20/8) sebanyak 339.200 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,043 miliar lembar saham senilai Rp8,281 triliun. Sebanyak 266 saham naik, 130 saham menurun, dan 114 saham tidak bergerak nilainya.

Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei turun 71,38 poin (0,32 persen) ke 22.199,00, indeks Hang Seng menguat 384,61 poin (1,41 persen) ke 27.598,02, dan indeks Strait Times melemah 7,28 poin (0,23 persen) ke posisi 3.202,16.

Baca juga: Sejumlah saham "oversold", dorong lonjakan IHSG
Baca juga: OJK: volatilitas tinggi pada rupiah dan IHSG hanya sementara

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2018