Jerusalem (ANTARA News) - Wakil Menteri Luar Negeri AS, Nicholas Burn, dijadwalkan pada Kamis menandatangani kesepakatan bahwa Washington menyediakan bantuan militer bagi Israel senilai 30 miliar dolar AS dalam satu dasawarsa. Di Jerusalem, Rabu malam, ia bertemu dengan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert, yang "menyatakan menyambut baik dan berterima kasih kepada Presiden George W. Bush dan Menlu AS Condoleezza Rice atas upaya mereka hingga tercapainya kesepakatan tersebut". Pernyataan dari kantor perdana menteri mengatakan pernjanjian itu "menggambarkan hubungan erat antara kedua negara dan komitmen AS terhadap pertahanan Israel dan mempertahankan keunggulan kualitasnya." Paket tersebut telah diungkapkan Rice pada 30 Juli lalu sebagai bagian dari kesepakatan militer baru dengan sekutu-sekutu AS di Timur Tengah (Timteng) dalam suatu tawaran untuk "membendung pengaruh-pengaruh negatif" kelompok Al-Qaeda dan Hizbullah, juga musuh bebuyutan AS, Iran dan Suriah. Bantuan AS kepada aliansinya di Timteng itu mencakup paket senjata senilai 20 miliar dolar kepada Arab Saudi, 13 miliar dolar AS kepada Mesir, dan dilaporkan sedikitnya 20 miliar dolar paket bantuan militer kepada negara-negara Arab Teluk. Menurut Olmert, bantuan kepada Israel tersebut menunjukkan suatu peningkatan nilai lebih dari 25 persen, dan menggambarkan itu sebagai suatu kemajuan berarti dan elemen sangat penting bagi keamanan nasional. Dengan bantuan pertahanan AS saat ini kepada Israel senilai 2,4 miliar dolar AS setiap tahun, paket baru tersebut akan meningkatkan nilai bantuan kepada negara Yahudi itu rata-rata sebesar 600 juta dolar AS setahun, kata para pejabat. Burn, yang melakukan kunjungan selama tiga hari, juga dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Menlu Tzipi Livni, Menteri Pertahanan Ehud Bara dan para pejabat terkait lain untuk "membahas keamanan regional, termasuk persoalan Iran". Kedua negara semakin mencemaskan program nuklir Iran yang telah menimbulkan sanksi ekonomi internasionaol. Iran telah berulang-kali menyatakan bahwa program nuklirnya itu semata-mata bertujuan damai, yakni untuk energi sipil. Dalam kunjungan itu, Burn juga akan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan para pejabat lain Palestina untuk membicarakan perkembangan terakhir di kawasan itu dan bantuan kemanusiaan AS kepada rakyat Palestina, demikian laporan AFP. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007