Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menjamin pasokan kebutuhan pokok selama bulan puasa dan hari raya Idul Fitri (lebaran) cukup aman meski diprediksi ada peningkatan permintaaan antara 10-20 persen. "Kami juga bekerjasama dengan pemerintah daerah dan asosiasi produsen serta pedagang untuk menggelar pasar murah bagi rakyat berpendapatan rendah menjelang bulan puasa, selama bulan puasa dan menjelasng lebaran," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu usai rapat koordinasi pengamanan ketersediaan bahan pokok menjelang hari raya 2007 di Departemen Perdagangan, Jakarta, Kamis petang. Departemen Perdagangan akan mengirimkan surat kepada pemerintah daerah untuk menggelar pasar murah di wilayahnya masing-masing. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Depdag, Ardiansyah Parman mengatakan rata-rata kenaikan harga bahan pokok selama hari besar nasional dibandingkan rata-rata setahun hanya sebesar 2-8 persen lebih tinggi. "Harapan kami, tahun ini juga kenaikan harga bahan pokok tidak lebih dari itu,"ujar Ardiansyah. Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Terigu Indonesia (Aptindo), Ratna Sari Lopies mengatakan pihaknya akan berpartisipasi dalam pasar murah dengan menjual produk berdasarkan harga pabrik. "Kita akan jual harga pabrik dan tidak mengambil keuntungan,"kata Ratna. Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), Sahat Sinaga menyatakan dukungannya dalam penyelenggaraan pasar murah. Dalam rapat yang juga diikuti Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo), Asosiasi Gula Indonesia (AGI), Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) dan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), pemerintah menginventaris ketersediaan bahan pokok selama bulan puasa. Prediksi stok beras pada 1 September sebanyak 9,23 juta ton sedangkan kebutuhan selama September-Oktober hanya 2,97 juta ton. Stok gula pasir diperkirakan mencapai 1,35 juta ton sedangkan kebutuhan selama bulan puasa dan Lebaran hanya 280.681 ton. Kebutuhan minyak goreng selama hari raya 2007 sebesar 412.850 ton sedangkan persediaannya mencapai 1,8 juta ton. "Stok tepung terigu 70 ribu ton, biasanya hanya 50ribu ton untuk sepekan. Tapi gandum kami di silo, cukup untuk kebutuhan 3 bulan dan siap digiling jika diperlukan tambahan pasokan,"jelas Ratna. Kebutuhan terigu selama September-Oktober diperkirakan mencapai 300 ribu ton sedangkan pada biasanya hanya 250ribu ton per bulan. Stok telur ayam ras, bawang merah, cabe merah dan kacang tanah diperkirakan cukup berlimpah sedangkan daging sapi cukup. Sementara, stok daging ayam agak sedikit kurang dari kebutuhannya yaitu hanya 39.813 ton dari kebutuhan sebesar 40.940 ton.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007