Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah optimis mencapai target produksi minyak sesuai RAPBN 2008 sebesar 1,084 juta barel per hari atau mengalami kenaikan 84.000 barel dibandingkan perkiraan 2007 yang hanya satu juta barel per hari. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Purnomo Yusgiantoro, di Jakarta, Kamis, mengatakan peningkatan produksi minyak terutama berasal dari lapangan milik PT Pertamina, Blok Cepu, Blok Mahakam milik Inpex, dan Conocophillips di Laut China Selatan. "Kami optimis produksi lapangan-lapangan minyak itu akan memenuhi target produksi 2008," katanya usai bersama menteri-menteri ekonomi lainnya menyampaikan Nota Keuangan dan RAPBN 2008. Target produksi tahun 2008 itu sudah termasuk pemakaian minyak mentah buat injeksi uap lapangan minyak di Duri, Riau serta tukar gas ConocoPhillips dengan Chevron Pacific Indonesia sebesar 50.000 barel per hari. Dengan demikian angka "lifting" atau produksi minyak yang masuk dalam perhitungan RAPBN 2008 adalah 1,034 juta barel per hari. Menyangkut harga minyak, Purnomo mengatakan, asumsi 60 dolar AS per barel dalam RAPBN 2008 dengan pertimbangan pada tahun depan, permasalahan di empat negara yang mempengaruhi tingginya harga minyak sudah mulai mereda. Keempat negara itu adalah Nigeria dengan selesainya pemilihan presiden, membaiknya keamanan di Irak, meredanya ketegangan Iran dengan negara barat terkait masalah nuklir, dan ketegangan di Libanon juga semakin membaik. Sedang mengenai penurunan subsidi, menurut Purnomo, hal itu dikarenakan berkurangnya konsumsi minyak tanah setelah dikonversi ke elpiji. "Bukan karena harga BBM bersubsidi yang dinaikkan," katanya. Pemerintah mengajukan alokasi subsidi BBM tahun 2008 sebesar Rp46,7 triliun atau lebih rendah Rp9,66 triliun (20,7 persen) dibandingkan perkiraan tahun 2007 sebesar Rp56,36 triliun. Sedangkan, jika dibandingkan APBN 2007 yang ditetapkan Rp61,84 triliun, maka alokasi subsidi 2008 mengalami penurunan hingga Rp15,14 triliun atau 32,4 persen.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007