Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menjamin tidak ada perubahan mendasar dalam kebijakan ekonomi sehingga pelaku pasar diharapkan bersikap tenang menghadapi dampak pengaruh gejolak pasar keuangan global saat ini. "Yang kita (Indonesia) lakukan adalah dari seluruh kebijakan ekonomi tidak ada perubahan mendasar, kebijakan akan ditetapkan secara hati-hati dalam arti tidak sampai menabrak rambu-rambu yang berkaitan dengan sustainabilty fiskal, misalnya defisit tidak loncat jadi 4 persen," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pekan ini di Jakarta. Menurut Menkeu, saat ini Indonesia dalam posisi aman dari sisi fiskal maupun moneter sehingga tidak ada sumber resiko yang mengejutkan. "Tidak ada faktor dari dalam negeri yang menjadi alasan bagi para pelaku pasar di sini untuk melakukan perubahan portofolio secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas," katanya. Secara global dan regional, jelas Menkeu, memang saat ini terjadi penyesuaian portofolio karena adanya kasus subprime mortgage di Amerika Serikat. "Nanti pasti akan ada titik keseimbangan baru di mana mereka mendapatkan komposisi portofolio yang mereka anggap aman," katanya. Ia mengakui, Indonesia memang merupakan negara dengan pasar sedang berkembang dengan ekonomi yang terbuka. "Namun berbagai indikator termasuk ratio utang kita, termasuk resiko, komposisi interest rate, dan lainnya dalam kondisi managable," katanya. Menurut dia, yang terpenting saat ini adalah semua keputusan harus dilakukan secara tenang yang didasarkan kepada faktor-faktor mendasar.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007