Ambon (ANTARA News) - Sebanyak dua bendera gerakan separatis Republik Maluku Selatan(RMS) diamankan personil Polisi di kawasan RT04, Desa Passo, Kecamatan Baguala, Kota Ambon, Jumat subuh, sehingga tidak mengganggu perayaan HUT Proklamasi RI ke-62 yang dipusatkan di lapangan Merdeka Ambon, Jumat pagi. Kapolda Maluku, Brigjen Pol.Mohammad Guntur Ariyadi, ketika, dikonfirmasi ANTARA News usai perayaan HUT Proklamasi RI ke-62, mengatakan, dua bendera itu ditempatkan di dua titik di Desa Passo. Benderanya belum sempat dikibarkan karena hanya ditempatkan di kandang babi di lokasi taman ternak dan satu lainnya di pinggir Jl.Wolter Mongonsidi. Kapolda Guntur memastikan pelaksanaan perayaan HUT Proklamasi ke-62 di Maluku berlangsung aman, kendati dua bendera RMS sempat diamankan dan belum diketahui oknum pelakunya sehingga pengembangan penyelidikan intensif dilakukan personil Polisi. "Cukup baik kesadaran masyarakat Maluku saat ini dalam mempertahankan keutuhan NKRI karena saat detik-detki Proklamasi tidak ada bendera RMS dikibarkan, baik melalui menancap di pohon-pohon maupun mengunakan balon gas,"ujarnya. Bahkan, Desa Aboru, Pulau Haraku, Kabupaten Maluku Tengah yang sebagian dari 39 tersangka aksi "tarian liar" saat perayaan Harganas ke-XIV di Ambon, 29 Juni lalu sempat mengagetkan Presiden, SBY dan ribuan orang menyaksikannya karena tidak ada dalam agenda acara panitia ternyata dilaporkan tidak ada pengibaran bendera RMS. Padahal, tahun-tahun sebelumnya bendera RMS tetap dikibarkan masyarakat setempat. "Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat(SBB) yang biasanya ada pengibaran bendera RMS ternyata tahun ini tidak ada sehingga pendekatan persuasif melalui pemberdayaan masyarakat diarahkan agar tidak terprovokasi untuk melakukan perbuatan makar terhadap NKRI,"katanya. Perayaan HUT Proklamasi RI ke-62 tingkat provinsi Maluku yang dipusatkan di lapangan Merdeka Ambon berlangsung sederhana tetapi khidmat diikuti pejabat sipil,TNI/Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan pelajar dengan inspektur upacara Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu. Gubernur Ralahalu mengawali perayaan dengan memimpin penghormatan kepada para pahlawan melalui mengheningkan cipta dilanjutkan Ketua DPRD Maluku, Richard Louhenapessy membacakan teks Proklamasi dan diakhiri doa oleh Kakanwil Agama Maluku, M.Pelupessy. Upacara diakhiri dengan menyanyikan lagu-lagu perjuangan oleh para siswa SLTP se-Kota Ambon.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007