Jakarta (ANTARA News) - Partai Bulan Bintang (PBB) hingga kini belum menentukan arah dukungan terhadap pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2019, baik ke kubu pasangan calon Joko Widodo-Ma`ruf Amin maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"PBB ibarat gadis cantik yang pura-pura dicuekin, tapi dibutuhkan. Dua kubu saling klaim dukungan PBB. Tetapi sampai saat ini PBB belum menentukan pilihan," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Afriansyah Ferry Noer di Jakarta, Jumat.

Hingga saat ini pihaknya masih menjajaki pasangan mana yang lebih berpihak kepada umat dan NKRI.

Menurut dia, kedua pasangan calon baik itu Joko Widodo-Ma`ruf Amin maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno merupakan tokoh yang sudah berlatarbelakang muslim.

"Intinya kedua belah pihak ini sedang kami jajaki juga, mana yang lebih berpihak kepada umat. Jadi, paling kami nanti akan lakukan rapat koordinasi nasional dengan DPW-DPD se-Indonesia, akan mengarah ke mana kami dari Partai Bulan Bintang," kata Ferry.

Pada satu sisi, partai besutan Yusril Ihza Mahendra masih menunggu hasil keputusan uji materi UU Pemilu terkait Presidential Treshold (PT) 20 persen menjadi nol persen.

Meskipun KPU telah menutup pendaftaran pilpres 10 Agustus 2018 lalu, PBB menganggap masih ada peluang memunculkan calon alternatif jika MK mengabulkan gugatan itu.

"Mudah-mudahan MK putuskan yang terbaik. Daripada dua pasang dia-dia lagi, lebih baik tiga pasang ada pilihan baru. Ini harapan kami. Kami tidak mau terjebak, jadi biarkanlah mereka yang terjebak," ujarnya.

Peluang tersebut muncul mengingat KPU baru akan menutup persengketaan pendaftaran calon anggota DPR, DPD termasuk presiden dan wapres pada 16 November 2018.

Sebelum tenggat waktu KPU ditambah rekam jejak pendaftaran partai politik, masih terbuka kemungkinan, pasangan capres-cawapres untuk bertambah.

Baca juga: Beberapa politisi PPP dan PAN hijrah ke PBB
Baca juga: Pengamat: lolosnya PBB ubah peta politik 2019

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2018