Jakarta (ANTARA News) - Dua atlet berkuda Indonesia, Jendry Palandeng dan Steven Menayang, berhasil menyelesaikan pertandingan trilomba (eventing) disiplin lintas alam (cross country) Asian Games 2018 di Jakarta International Equestrian Park (JIEP), Pulomas, Sabtu.

Sementara dua atlet berkuda Indonesia yang juga berlaga dalam ajang tersebut, Riko Ganda Febryyanto dan Alfaro Menanyang, tereliminasi karena tidak mampu mencapai garis finis.

Ditemui usai menjalani pertandingan lintas alam, Steven Menayang mengaku puas mampu menyelesaikan pertandingan meskipun mendapatkan penalti 25,60 poin. Ia juga puas dengan performa Riga, kuda yang ditungganginya.

Babak penyisihan nomor trilomba cabang olahraga berkuda untuk disiplin lintas alam diikuti oleh 31 atlet dari sembilan negara. Sebanyak tujuh atlet tereliminasi dan satu mengundurkan diri, sehingga tercatat hanya 23 atlet mampu mencapai garis finis.

Steven berada di peringkat 19 dari 23 atlet dengan total penalti 60,10 poin setelah menjalani disiplin lintas alam. Jumlah penalti tersebut merupakan akumulasi dari pertandingan tunggang serasi sebelumnya.

Sementara Jendry Palandeng dengan kudanya yang bernama Donitri bertengger di posisi 13 dari 23 atlet dengan jumlah penalti akumulasi 40,20 poin.

Peringkat pertama sementara untuk nomor trilomba dihuni oleh atlet India Fouaad Mirza dengan kudanya Seigneur Medicott dengan jumlah penalti akumulasi 22,40 poin. Posisi Mirza ditempel atlet Jepang Yoshiaki Oiwa dengan kudanya Bart L JRA (22,70) dan atlet China Alex Hua Tian dengan kudanya PSH Convivial (27,10).

Laga trilomba berikutnya akan mempertandingkan disiplin lompat rintang (jumping) yang rencananya akan digelar pada Minggu (26/8) sekaligus penyerahan medali bagi juara.

"Kami harus siap saat lompat rintang. Kami besok ada horse inspection dulu, kalau tidak ada masalah bisa ikut lompat rintang," kata Steven.

Baca juga: Cabang berkuda pertandingkan laga lintas alam
Baca juga: Cabang berkuda jalani pertandingan trilomba tunggang serasi

Pewarta: Calvin Basuki
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018