Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakui dan meyakini para teladan dan kelompok berprestasi tingkat nasional yang mendapatkan penghargaan dari pemerintah bisa menjadi pemimpin di tengah-tengah masyarakat serta mendukung program pemerintah. Hal itu diungkapkan Presiden Yudhoyono di hadapan sekitar 2.200 kelompok teladan dan berprestasi tingkat nasional 2007 dan 66 orang Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Jakarta International Expo, Sabtu malam. Presiden didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ibu Ani Yudhoyono, dan Ibu Mufidah Kalla serta sejumlah menteri, yaitu Mensesneg Hatta Radjasa, Menkokesra Abu Rizal Bakrie, Menko Polhukam Widodo AS, dan Mendiknas Bambang Sudibyo, Panglima TNI Marsekal TNI Djoko Suyanto dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Para teladan tingkat nasional datang dari berbagai penjuru tanah air dan merupakan orang-orang yang berasal dari beragam latar belakang dan profesi seperti kepala sekolah, pemilik sekolah, siswa teladan, mahasiswa teladan, dosen teladan, kepala desa dan lurah teladan hingga transmigran teladan. Selanjutnya, juga terdapat kelompok berprestasi seperti kelompok PKK, desa dan kelurahan terbaik, penyuluh pertanian terbaik, polisi hutan berprestasi, dan kader konservasi alam terbaik. "Anda semua adalah warga terbaik, teladan, dan berprestasi yang menjadi calon pemimpin di masa datang," kata Presiden, yang disambut tepuk tangan para hadirin. "Saya berharap, bila kelak menjadi pemimpin, jadilah peminpin yang baik dan mengayomi seluruh masyarakat, rajin, disiplin, dan selalu bekerja sama dalam berbuat kebaikan demi negeri ini," katanya. Menurut Presiden, pejabat harus mengayomi bawahannya, loyal kepada atasan, dan menghormati garis kebijakan. Itu etikanya menjalankan tugas pemerintahan dan kenegaraan garisnya cuma satu, yaitu mengabdi kepada negara. Dalam pidatonya, Presiden Yudhoyono terus membakar semangat para teladan dan orang-orang berprestasi dari beragam usia tersebut. "Anda telah membuktikan menjadi yang terbaik sehingga jadilah contoh dan teladan bagi warga di sekitar anda seketika anda pulang ke daerah anda masing-masing, demi membangun dan mensejahterakan ekonomi warga tempat anda tinggal," kata Presiden. Hadirin yang umumnya mengenakan baju batik tampak antusias mendengarkan setiap penggalan kalimat Presiden yang mengajak seluruh masyarakat agar meningkatkan rasa nasionalisme, memerangi sifat egois, tidak membedakan suku, agama, kebudayaan, dan asal-usul warga lainnya. Mengakhiri sambutannya, Presiden mengajak hadirin menyanyikan dua lagu nasional yaitu "Satu Nusa Satu Bangsa" dan "Bagimu Negeri". (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007