Malang (ANTARA News) - Wilayah Malang Raya yang merupakan gabungan dari tiga wilayah yakni Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu membutuhkan peningkatan kapasitas Bandara Abdul Rachman Saleh untuk menjadi Bandara bertaraf internasional.

Plt Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan bahwa kebutuhan Bandara bertaraf internasional di wilayah Malang Raya cukup mendesak, karena banyak masyarakat yang mengeluhkan kondisi Bandara Abdul Rachman Saleh, yang berlokasi di Pakis, Kabupaten Malang tersebut.

"Sudah banyak permintaan, keluhan, dan saran supaya bandara tersebut menjadi bandara internasional," kata Sutiaji, seusai acara Sinergitas Malang Raya Maju Bersama, di Balai Kota Malang, Malang, Senin malam.

Menurut Sutiaji, jika nantinya Bandara Abdul Rachman Saleh tersebut berganti status menjadi Bandara internasional, maka dari sisi pengelolaan, harus diserahkan kepada pihak Angkasa Pura. Saat ini, Bandara tersebut masih dikelola oleh TNI Angkatan Udara.

Selain masalah pengelolaan, yang harus disiapkan saat bandara tersebut berubah status menjadi bandara internasional adalah perlunya kesiapan dari imigrasi. Karena, dengan dibukanya rute penerbangan internasional, makan, akan banyak pula wisatawan mancanegara yang akan mendarat di Malang Raya.

Sementara itu, Bupati Malang Rendra Kresna mengatakan peningkatan status Bandara Abdul Rachman Saleh menjadi bandara internasional bisa mencontoh Bandara Adi Sumarmo, yang terletak di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Sehingga, seharusnya tidak menjadi kendala,

"Gubernur sudah meyakinkan bahwa Abdul Rachman Saleh itu sangat dibutuhkan untuk menjadi bandara internasional," tutup Rendra.
 

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: M Razi Rahman
COPYRIGHT © ANTARA 2018