Sydney (ANTARA News) - Pemimpin oposisi Australia, Kevin Rudd, Minggu, mengakui mabuk minuman keras dan mendatangi satu klub penari telanjang di New York saat melakukan kunjungan resmi ke Perserikatan Bangsa-bangsa dengan biaya dari para pembayar pajak pada tahun 2003. Pemimpin Partai Buruh itu mengatakan dirinya mengunjungi klub Scores di Manhattan saat menjadi menteri luar negeri bayangan di partai tersebut. Rudd, seorang Kristen konsevatif, mengaku salah dan dia tidak dapat "mengingat dengan pasti secara lengkap" jika ada perempuan setengah telanjang di sana, maupun hal yang mereka lakukan. Dia mengunjungi tempat itu bersama redaktur New York Post, Col Allan, dan Warren Snowdon, anggota parlemen dari partai buruh asal daerah pemilihan Northern Territory, setelah mereka makan malam dengan dua laki-laki. "Kami benar-benar tidak dapat mengingat kembali semua yang tidak dapat anda temui di rata-rata pub Australia," kata Rudd kepada televisi Australia seperti dikutip AFP. "Tapi bukan berarti saya dapat dimaafkan karena mengunjungi tempat itu. Saat itu saya mengambil keputusan yang salah, dan hal itu seharusnya tidak saya lakukan." Rudd berada di depan perdana menteri John Howard dalam berbagai jajak menjelang pemilihan yang direncanakan berlangsung Desember. Para wakil di koalisi konservatif yang berkuasa tidak membesar-besarkan insiden itu, meski menteri keuangan Peter Costello mengatakan, biasanya dirinya sangat sibuk setiap mengunjungi New York. "Setahu saya jika saya ada di Amerika untuk hal resmi, jadwalnya sangat padat. Saya kira tidak banyak waktu untuk kegiatan semacam itu," katanya. Perdana menteri (premier) negara bagian Queensland, Peter Beattie, yang juga dari Partai Buruh, mengatakan insiden itu justru menunjukkan bahwa Rudd memang seorang politisi "tulen" dan mungkin hal itu akan membuatnya meraih lebih banyak suara, bukan menguranginya. "Saya kira, siapapun yang minum sedikit lalu pergi ke klub tertentu dan prilakunya tidak aneh-aneh, sikap saya--peduli amat," kata Beattie kepada stasiun televisi ABC. Dalam pernyataan media, Sabtu malam, Rudd mengakui insiden itu namun membantah berita yang mengutip para diplomat Australia tentang dugaan terjadinya "sikap tidak senonoh" di klub itu. Redaktur New York Post, Col Allan, membenarkan dirinya ada di klub itu bersama Rudd dan mengatakan politisi itu bersikap "sempurnas sebagai laki-laki sejati." (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007