Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore bergerak terapresiasi sebesar 30 poin menjadi Rp14.615 dibanding sebelumnya Rp14.645 per dolar AS.

Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa sentimen mengenai upaya pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan dengan mengendalikan impor cukup diapresiasi pelaku pasar uang.

"Sentimen dari dalam negeri itu mengurangi volatilitas negatif rupiah terhadap dolar AS," katanya.

Ia menambahkan bahwa faktor ambil untung turut mempengaruhi apresiasi rupiah setelah dalam beberapa hari terakhir ini cenderung mengalami tekanan.

Sementara itu, Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan dolar AS cenderung melemah terhadap sejumlah mata uang dunia, termasuk rupiah setelah negosiasi Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) antara Amerika Serikat dan Meksiko tercapai.

"Sentimen itu mendorong minat pelaku pasar terhadap aset mata uang beresiko meningkat, didukung oleh meredanya ketegagan perdagangan global," katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini (30/8), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp14.655 dibanding sebelumnya (29/8) di posisi Rp14.643 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah diperkirakan bergerak kisaran Rp14.600-Rp14.660/dolar
Baca juga: Dolar melemah di tengah revisi pertumbuhan ekonomi AS

 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2018