Jakarta (ANTARA News) - Badan PBB Urusan Pengungsi (UNHCR) akan diminta menjadi fasilitator oleh pemerintah RI mengenai lima warga asing yang masuk ke Kedutaan Besar RI di Hanoi Vietnam dengan cara melompat pagar pada Selasa sore (21/8). "Rencananya siang ini, pihak pemerintah RI akan mengadakan pertemuan dengan pihak UNHCR agar dapat menjembatani pertemuan antara kelima warga asing yang diduga dari Korea Utara itu untuk menyelesaiakan permasalahan ini," kata juru bicara Departemen Luar Negeri RI Desra Percaya kepada ANTARA News di Jakarta, Rabu. Menurut dia, UNHCR menjadi salah satu opsi untuk menyelesaikan permasalahan ini karena kelima warga asing tersebut dianggap sebagai pengungsi. "Sesuai dengan Konvensi Jenewa No.51, UNHCR merupakan badan PBB yang memiliki kewenangan untuk mengurusi masalah pengungsi," katanya. Hingga saat ini, pemerintah RI baru melakukan tindakan dengan mengambil opsi untuk berkoordinasi dengan badan PBB urusan pengungsi tersebut. "Belum ada usaha diplomatik lainnya, semoga saja hari ini kita mendapatkan kepastian dari UNHCR mengenai penyelesaian masalah itu. Dan untuk status dari kelima warga asing tersebut belum dapat segera dipastikan, karena tidak adanya dokumen yang mereka bawa menyebabkan butuh waktu yang cukup lama," ujar dia. Menurut Desra, kelima warga asing itu, terdiri dari empat wanita dan satu pria. Salah seorang wanita berusia 50-an tahun, sedangkan sisanya berusia 20-30 tahun.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007