Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ), Kamis, ditutup menguat 2,65 persen terangkat perburuan saham oleh para pelaku pasar. IHSG BEJ ditutup naik 54,669 poin menjadi 2.117,660, sedangkan indeks LQ45 kelompok 45 saham unggulan menguat 13,255 poin atau 3,09 persen ke posisi 442,211. Analis Riset PT Panin Capital Luki Aryatama, kepada ANTARA News di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa kenaikan indeks BEJ terangkat oleh aksi para pelaku pasar yang kembali melakukan perburuan saham. "Beberapa saham dirasa sudah rendah setelah adanya penurunan tajam akibat krisis `subprime mortgage di AS," kata Luki. Aksi perburuan saham ini dapat dilihat dari volume perdagangan yang mencapai 5,336 miliar saham dengan nilai Rp4,643 triun dari 54.669 kali transaksi. Dia juga mengatakan bahwa kenaikan indeks ini juga mengikuti pergerakan bursa regional yang positif akibat kembali menguatnya bursa AS tadi malam. Menurut Luki, atmosfir pasar yang positif terbantu oleh langkah Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pinjaman bank dan jaminan bahwa bank sentral akan bertindak menstabilkan pasar. Selain itu, kenaikan indeks BEJ ini juga didorong oleh menguatnya nilai tukar rupiah yang terus berada di bawah Rp9.400, yakni diperdagangkan pada kisaran Rp9.340-Rp9.398 per dolar AS. Kondisi inilah yang membuat pasar lebih didominasi saham yang naik sebanyak 175 dibanding yang turun hanya 37, sedangkan 37 bergerak mendatar dan 147 tidak diperdagangkan. Naiknya indeks dipimpin oleh menguatnya sebagian saham unggulan, seperti Internasional Nickel (INCO), Perusahaan Gas Negara (PGAS), Bank BNI (BBNI), Antam (ANTM), Astra Internasional (ASII), Bank Mandiri (BMRI) dan Bumi Resources (BUMI) untuk memimpin kenaikan indeks BEJ. Saham INCO menguat Rp3.000 menjadi Rp54.000, PGAS terangkat Rp50 ke posisi Rp9.900, BBNI menambah Rp20 ke level Rp1.780, ANTM terdorong Rp50 ke harga Rp2.200, ASII naik Rp850 ke posisi Rp17.350, BMRI melangkah Rp125 ke Rp2.950 dan BUMI naik Rp50 menjadi Rp2.400. Posisi asing berada di `net buy` (beli netto) mencapai Rp32,897 miliar. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007