Jakarta (ANTARA News) - Rachmat Gobel menyatakan siap untuk berhenti total sebagai pengurus PB IPSI karena kecewa dengan berbagai manuver yang merugikan dirinya sebagai salah satu calon ketua umum pada Musyawarah Nasional (Munas) PB IPSI yang sedang berlangsung di Padepokan Pencak Silat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta. Kepada wartawan di Jakarta, Kamis, Rachmat, yang juga bos perusahaan National Panasonic, menilai bahwa Munas yang akan berakhir Jumat (24/8) itu berlangsung tidak "fair" karena diduga telah terjadi politik uang dan intervensi terhadap pimpinan pengurus daerah oleh pendukung lawannya, yaitu Prabowo Subianto, ketua umum periode 2003-2007 yang siap dipilih kembali untuk kedua kalinya. Sehari sebelumnya, terjadi kekisruhan di arena Munas karena terjadi perubahan tata terbit Munas karena pasal yang menyatakan bahwa setiap calon harus menyampaikan pemaparan menyangkut visi, misi, dan program-program yang akan dilaksanakan jika terpilih sebagai ketua umum periode 2007-2011 dicoret. Salah seorang peserta Munas dari daerah yang tidak bersedia disebutkan namanya mengakui telah terjadi politik uang dalam munas tersebut. "Memang itulah yang terjadi," ujar sumber itu di sela-sela Munas yang berlangsung selama 21-24 Agustus. Sementara itu Rachmat Gobel, yang juga Ketua Harian PB IPSI sekaligus kandidat ketua umum menyatakan akan berhenti total dari kepengurusan IPSI apabila tidak terpilih menjadi Ketua Umum PB IPSI periode 2007-2012. "Saya sudah memberikan usaha terbaik saya bagi IPSI. Saya sudah mencurahkan waktu, tenaga, hati, dan pemikiran saya bagi IPSI. Bila ternyata itu tidak cukup, saya akan berhenti dari kepengurusan IPSI dan berkonsentrasi pada hal-hal lain yang lebih membutuhkan saya," kata Rachmat. Saat ditanya alasan sikapnya tersebut, Rachmat menyatakan, karena tidak mau setengah-setengah dalam memberikan pengabdian kepada IPSI. "Saya ingin maju dengan komitmen penuh," tegasnya. Menjawab pertanyaan seputar banyaknya manuver dalam Munas, Rachmat menjelaskan, saat penyusunan panitia dan perumusan bahan-bahan Munas, dirinya tidak menyimpan kecurigaan apapun. "Saya tidak punya pemikiran apapun, karena saya mempercayai kita semua adalah pendekar yang mempunyai komitmen, karena setiap rapat kita membacakan Prasetya pencak silat, saya pegang ini. IPSI bukan organisasi masyarakat, bukan juga organisasi politik," katanya. Meski Rachmat menyatakan akan berhenti dari IPSI jika tidak terpilih menjadi menjadi Ketua Umum IPSI, ia mengaku masih menerima banyak dukungan moral, baik dari para pesilat dalam negeri, di daerah, juga di luar negeri. Dalam Munas XII ini, muncul dua kandidat, yaitu Prabowo Subianto dan Rachmat. Prabowo sempat mengadakan pertemuan tertutup dengan Pengda di Hotel Sultan dua hari sebelum Munas digelar. Sumber menyatakan sedikitnya 23 pimpinan Pengda hadir dalam pertemuan tersebut. Sementara itu, Rachmat Gobel sempat mengungkapkan visi misi untuk memajukan IPSI ke depan baik secara prestasi, lebih memperkenalkan silat ke dunia interasional, maupun menjadikan pencak silat sebagai industri yang berbasis budaya. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007