Jakarta (ANTARA News) - Anggota delegasi Parlemen Australia akan mengunjungi Indonesia pada 24 hingga 27 Agustus 2007, sebagai bagian dari program saling-kunjung yang sudah lama berlangsung. "Kunjungan tersebut merupakan langkah maju dalam memperkuat hubungan dan saling pengertian antara anggota parlemen kedua negara," ujar Duta Besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer, dalam siaran pers di Jakarta, Kamis. Delegasi yang dipimpin oleh Senator Tasmania, John Watson, itu terdiri atas anggota parlemen Victoria, Bob Sercombe, dan Senator Australia Barat, Ross Lightfoot. Dubes Farmer menyatakan kunjungan mereka amat penting dalam rangka memastikan bahwa para anggota Parlemen Federal Australia dan Dewan Perwakilan Rakyat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang perkembangan kebijakan luar negeri dan perdangangan dengan negara-negara mitra. "Perdagangan antara Australia dan Indonesia tumbuh dengan mantap beberapa tahun terakhir ini. Perdagangan dua-arah per tahun kini mencapai sekitar 10,4 milyar dolar Australia, dengan Indonesia menikmati surplus perdagangan barang dengan Australia senilai 135 juta dolar Australia, " kata dia. Kedua pemimpin negara, ujar Farmer, yaitu Perdana Menteri John Howard dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah setuju di Bali pada Juli lalu untuk mempelajari kemungkinan Perjanjian Perdagangan Bebas bilateral, yang telah direkomendasikan oleh para pemuka bisnis kedua negara. Selain itu, Farmer juga mengatakan Indonesia dan Australia adalah dua penjunjung demokrasi yang tangguh serta terbuka. Para anggota parlemen kedua negara juga akan membicarakan masalah-masalah seperti perancangan dan pemberlakuan undang-undang, konsultasi publik dan kerja sama antara kedua parlemen. Menurut Farmer, parlemen dari masing-masing negara telah memainkan peran yang aktif dalam masalah-masalah internasional dan telah membantu membentuk hubungan sangat kuat yang kini dirasakan Australia dengan Indonesia. "Parlemen Australia, misalnya, telah menyelesaikan proses sehingga Australia dapat meratifikasi Kerangka Perjanjian tentang Kerja Sama Keamanan antara Australia dan Indonesia (Perjanjinan Lombok)," ujar dia. Perjanjian tersebut saat ini, katanya, telah disampaikan ke DPR untuk diperiksa. Australia amat menyambut baik kehadiran sejumlah anggota DPR di Lombok pada upacara penandatangan akhir tahun lalu. Dalam kunjungannya tersebut, lanjut dia, delegasi Parlemen Australia akan bertemu dengan Ketua DPR Agung Laksono, Ketua MPR Hidayat Nurwahid, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen setempat. Anggota parlemen Australia juga akan mendiskusikan masalah reformasi demokrasi dengan sejumlah kelompok masyarakat madani setempat dan meninjau ulang hubungan perdagangan bilateral dengan para anggota Dewan Bisnis Indonesia-Australia (IABC). (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007