Jakarta (Antara News) - Tim balap Jagonya Ayam KFC Indonesia mengalang dana bantuan untuk disumbangkan kepada korban bencana alam di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), terutama bagi program 1.000 guru.

Penggalangan dana korban bencana Lombok itu berlangsung di Leon Cafe Jakarta, Senin, degan melibatkan insan otomotif nasional, pengusaha, artis dan undangan lainnya.

"Kami juga merasa terpanggil untuk membantu saudara-sudara kita di Lombok. Dana yang terkumpul dari penggalangan dana, sepenuhnya akan kami donasikan untuk pemulihan psikologis dan pendidikan bagi anak-anak korban gempa di Lombok,” kata pendiri tim balap Jagonya Ayam KFC Indonesia, Ricardo Gelael.

Selain pertisipasi langsung dari insan otomotif nasional, pengusaha, artis dan undangan lainnya, penggalangan dana juga diwarnai lelang perlengkapan balap milik dua pebalap tim Jagonya Ayam, yaitu Sean Gelael yang kini membalap di ajang Formula 2 dan Stoffel Vandoorne yang masih beraksi di balapan Formula 1 bersama tim McLaren.

Sean Gelael menyumbang enam atribut balap sedangkan Vandoorne menyumbang lima atribut. Beberapa atribut balap yang dilelang di antaranya helm Sean saat pertama kali naik podium GP2 di Austria 2016 dan helm Merah Putih yang dipakai Sean waktu pertama kali tampil pada sesi free practice 1 bersama tim Toro Rosso di Singapura 2017.

Sementara Stoffel akan melelang helm yang dipakainya untuk balapan F1 musim 2018-2019, Selain itu, sejumlah aksesori tim McLaren yang dikenakan Vandoorne selama turun diajang balapan jet darat paling bergengsi di dunia itu juga ikut dilelang.

"Saya ikut berduka serta mendoakan yang terbaik untuk para korban dan masyarakat Lombok. Kami juga merasa terpanggil untuk membantu. Semoga masyarakat Lombok bisa kembali bangkit dan melanjutkan aktivitas keseharian dengan lebih semangat,” kata Sean dalam keterangannya.

Sean mengatakan bencana di Lombok, NTB menyebabkan kerusakan infrastruktur yang cukup parah dan juga korban jiwa sehingga mendapat perhatian dan respons yang luas dari berbagai kalangan.

Saat ini, pemulihan terus dilakukan baik oleh pemerintah maupun kalangan swasta dengan harapa daerah yang dikenal tempat wisata yang sudah mendunia ini kembali pulih termasuk aktivitas pendidikan masyarakatnya.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Imam Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2018