Jakarta (ANTARA News) - Rencana Disney untuk menunda peluncuran proyek-proyek "Star Wars" pada masa mendatang diacungi jempol oleh para penggemar, yang juga berharap film-film baru kelak akan lebih kreatif.

Dalam pernyataan tak terduga, penayangan film-film "Star Wars" beserta film lepasannya yang bertubi-tubi mungkin membuat penggemar bosan, Chief Executive Walt Disney CO Bob Iger mengatakan adalah sebuah kesalahan untuk meluncurkan film baru tiap tahun.

"Saya kira kesalahan yang saya buat - saya yang disalahkan-  bahwa terlalu banyak, terlalu cepat," kata Iger pada The Hollywood Reporter dalam wawancara yang dipublikasikan pada Kamis (20/9).

Ia mengatakan peluncuran film-film berikutnya akan diperlambat, tapi bukan berarti mereka berhenti membuat film.

"Saya pikir kami akan lebih hati-hati lagi soal volume dan timing," imbuh Iger.

Scott Collura, editor eksekutif dari laman hiburan IGN, mengatakan perlambatan itu "kemenangan bagi penggemar", mengingat penantian di masa lalu di mana jarak antar film cukup lama.

"Kita tidak akan mati meski tidak ada film baru Star Wars pada 2020," tulis Collura dalam artikel opini itu.

Sejak 2015, Disney telah merilis dua dari tiga film berdasarkan karakter yang awalnya dibuat sutradara George Lucas pada 1977.

Komentar Iger muncul setelah sambutan yang mengecewakan atas film "Solo: A Star Wars Story" yang mengisahkan Han Solo versi muda. 

Film itu hanya mendapatkan 400 juta dolar AS di box office global, jauh di bawah "Star Wars: The Force Awakens" (2015) yang mendapatkan 2 miliar dolar AS dan 1,3 miliar dolar AS untuk "Star Wars: The Last Jedi" yang tayang tahun lalu.

Tahun lalu, Disney juga mengumumkan akan membuat serial live-action untuk ditayangkan di platform streaming mereka, seri film panjang yang ditulis oleh pembuat "Game of Thrones" dan trilogi film baru yang membawa karakter-karakter baru.

Banyak penggemar yang tak bisa mencintai karakter-karakter baru, seperti Rey yang diperankan Daisy Ridley dan Finn si stormtrooper pemberontak yang diperankan John Boyega di film "The Force Awakens".

"Tidak ada yang menggilai Rey, Poe atau Finn," tulis seorang warganet dengan nama CM0175 di laman komentar Hollywood Reporter, yang protes mengenai nasib Luke Skywalker di "The Last Jedi".

Yang lain berpendapat film-film baru "Star Wars" terlalu politis, dengan menghadirkan lebih banyak karakter perempuan dan pemain dari beragam etnis, sementara lainnya mengeluh bahwa plot ceritanya basi.

"Mungkin merilis film dengan jarak yang lebih lama akan memberikan penulis dan seniman ruang berkreasi yang lebih luas," tulis Darth Nobunaga di forum penggemar starwarsnet.com, demikian Reuters.

Baca juga: Dominic Monaghan gabung di "Star Wars: Episode IX"

Baca juga: Star Wars: Episode IX selesai syuting Februari 2019

Baca juga: Ewan McGregor tidak berencana bikin film Obi-Wan Kenobi

Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © ANTARA 2018