Yogyakarta (ANTARA News) - Kasus penculikan terhadap Hasan Mujahid, balita usia 2,5 tahun warga Karangbendo, Kocoran, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang terjadi pada 24 Juli 2007 belum menemui titik terang. "Informasi yang kami peroleh sangat minim karena para saksi tidak mengenali pelaku," kata Kapolsek Bulak Sumur, AKP Vero Aria di Yogyakarta, Selasa. Ia mengatakan, sampai saat ini pelaku penculikan anak pasangan Kartini (21) dan Surahmat (32) yang sehari-hari membuka usaha jasa cuci pakaian tidak pernah menghubungi pihak keluarga untuk meminta uang tebusan. Pihaknya telah memeriksa tiga orang saksi yang melihat pelaku membawa Hasan yang saat itu sedang bermain tak jauh dari rumah orang tuanya pada Rabu siang. Pelaku diketahui menggendong Hasan dan berjalan ke utara. Mereka adalah pemilik usaha fotokopi, Triyono dan istrinya, Sugiyem serta Suyatno, petugas parkir yang saat kejadian berjaga di sekitar lokasi kejadian. "Menurut saksi, pelaku adalah wanita berambut panjang mengenakan pakaian lusuh dengan usia sekitar 25 tahun. Pelaku sempat duduk-duduk di tempat fotokopi itu," katanya. Mereka tidak curiga pada pelaku karena Hasan tidak menangis saat berada dalam gendongan wanita itu. "Padahal menurut pihak keluarga, Hasan biasanya menangis kalau diajak orang yang tidak dikenal," katanya. Tetapi ia belum bisa memastikan apakah pelaku adalah orang dekat atau setidaknya telah dikenal korban. "Kami masih terus mengembangkan keterangan dari para saksi. Orang tua korban mengatakan tidak ada konflik di dalam keluarga mereka, dan saat ini kami kembangkan kemungkinan adanya konflik di lingkungan sekitarnya," kata dia. Terdapat informasi pula, bahwa pelaku mengalami gangguan jiwa karena seorang warga di sekitar tempat kejadian melihat tingkah laku aneh pelaku termasuk tidak membayar saat makan di warung sekitar tempat kejadian. Sementara itu ibu korban, Kartini mengatakan, sampai saat ini keluarga masih terus melakukan berbagai cara untuk menemukan anak pertama dari tiga bersaudara ini.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007