Kendari (ANTARA News) - PT Pertamina Wilayah VII Makassar telah mengaktifkan crisis center  atau pusat komando pengendalian (Puskodal) untuk mengkoordinasi upaya-upaya penanganan dampak bencana gempa di Donggala, Sulawesi Tenggah (Sulteng) dan mengidentifikasi dampaknya terhadap fasilitas distribusi energi.

Unit Manager Communication dan CSR MOR VII, M Roby Hervindo, dari Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, mengatakan hingga saat ini, Pertamina terus melakukan identifikasi dampak bencana terhadap Terminal BBM Donggala, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBBE), Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU), berikut sejumlah lembaga penyalur BBM dan elpiji.

"Kami terus berupaya mengumpulkan informasi terkait kondisi pekerja dan sarana fasilitas distribusi Pertamina di sekitar wilayah terdampak," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya juga menyiapkan rencana alternatif penyaluran energi ke Palu dan sekitarnya.

"Hal ini tentunya sangat bergantung pada kondisi akses transportasi," katanya.

Dikatakan, TBBM Donggala selama ini memasok bahan bakar ke 55 SPBU, 3 SPBU Nelayan, 3 Agen Premium Minyak Tanah dan Solar (APMS), serta satu Agen Minyak Tanah (AMT).

Wilayah pasokannya, kata Roby, meliputi Kodya Palu, Kabupaten Donggala, Buol, Mamuju tengah, Mamuju Utara, Parimo, Poso, Sigi, Toli Toli, sementara untuk kebutuhan elpiji di Sulawesi Tengah dipenuhi oleh 4 SPBBE.

"Hari ini (Sabtu) kami berencana mengirimkan tim dari Makassar ke Donggala untuk membantu tim setempat. Kami juga mempertimbangkan kondisi akses transportasi, karena bandara ditutup," kata Roby.

Selain itu katanya, tengah disiapkan pula upaya-upaya untuk membantu penanganan korban bencana berupa bantuan makanan dan kebutuhan hidup dasar.

Baca juga: Mendagri ke Palu koordinasi langsung pascagempa

Baca juga: Ratusan orang terjebak dalam mal, hotel yang ambruk di Kota Palu

Pewarta: Suparman
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2018