Banjarbaru, 29/9 (ANTARA News) - Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menurunkan personel berikut peralatan untuk membantu evakuasi korban gempa bumi dan tsunami di Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.

Kepala Kantor SAR Banjarmasin Mujiono di Kota Banjarbaru, Sabtu mengatakan, personel dan peralatan sudah diberangkatkan menggunakan Kapal Negara (KN) SAR Laksmana pada Sabtu pukul 02.47 Wita.

"Personel dan peralatan bergerak Sabtu dinihari menggunakan Kapal Negara (KN) SAR Laksmana dari Dermaga SAR Basirih Banjarmasin ke Kotabaru dan menuju Dermaga Pantoloan, Palu," ujarnya.

Ia mengatakan, personel dan peralatan pendukung yang dikirimkan diperkirakan akan sandar di Dermaga Pantoloan sekitar 26-28 jam sejak keberangkatan dengan kecepatan kapal 20-25 knot.

Baca juga: TNI kerahkan tujuh SSK ke lokasi gempa di Sulteng

Jumlah personel yang dilibatkan dalam operasi di KN SAR Laksmana sebanyak 44 orang terdiri atas personel Rescue kantor SAR Banjarmasin 16 orang, anak buah kapal KN SAR Laksmana 11 orang.

Kemudian, personel dari Balakar Banjarmasin dua orang, Rescue 911 ada delapan orang, Tagana Kalsel dua orang dan PMI Banjarbaru, Senkom Sampit, Tagana dan PMI Tabalong, Balakar Saijaaan masing-masing satu orang.

Sementara, alat utama dan sarana diturunkan yakni KN SAR Laksmana, sepeda motor dua unit dan peralatan masing-masing satu set ekstrikasi, vertical, komunikasi, navigasi, satu HP satelit dan lampu darurat.

"Personel akan bergabung dengan tim SAR lainnya di Kota Palu maupun sekitarnya. Mereka bertugas sampai batas waktu yang belum ditentukan dengan fokus mencari dan menolong korban," ujarnya.

Dikatakan, tahap pertama sesuai prosedur, personel dilibatkan selama tujuh hari dan jika banyak korban yang harus dicari dan memerlukan pertolongan maka waktu ditambah tiga hari berikutnya.

Baca juga: Bandara Palu bisa didarati Hercules Sabtu pukul 10.00

"Kami masih belum mengetahui pertolongan seperti apa yang akan diberikan, tetapi yang jelas seluruh personel bekerja maksimal dan tidak akan berhenti menolong korban yang ditemukan," katanya.

Gempa bumi dan tsunami melanda Kota Donggala dan Palu dan sekitarnya di Provinsi Sulawesi Tengah, Jumat sekitar pukul 17.00 WIB dan menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan bangunan.

Belum diketahui pasti jumlah korban jiwa akibat gempa bumi berkekuatan 7,4 Skala Richter yang mengguncangkan Palu dengan pusat gempa sedalam 10 kilometer di Timur Laut Donggala.

 Baca juga: Presiden siagakan pemerintah hadapi pascagempa

Pewarta: Yose Rizal
Editor: Budhi Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2018