Jakarta  (ANTARA News) - Ratusan warga Kota Palu sejak Sabtu pagi terlihat mengungsi di halaman depan Bandara Mutiara Sis Al Jufri, yang dianggap sebagai lokasi yang aman.

Kepala Biro Antara Sulawesi Tengah, Rolex Malaha melaporkan ratusan warga Kota Palu itu memilih mengungsi di halaman depan bandara yang merupakan tempat parkir kendaraan yang dipenuhi dengan banyaknya pepohonan.
rindang.

Mereka terlihat memarkirkan kendaraan di tempat tersebut dan memilih duduk-duduk di bawah pepohonan di sekitar bandara.

Sebelumnya, pada Jumat (28/9) malam, mereka mengungsi ke wilayah dataran tinggi untuk menghindari kemungkinan tsunami akibat gempa berkekuatan 7,4 SR yang mengguncang Donggala dan sekitarnya.

Namun setelah tidak merasakan lagi gempa susulan, sebagian besar warga kembali ke Kota Palu namun belum berani masuk ke rumah masing-masing.

Sebagian di antara mereka terlihat berusaha membuat tenda-tenda sementara katena cuaca di Kota Palu cukup panas.

Gedung Serba Guna Bandara yag berada di depan Bandara terlihat roboh. Sementara kondisi Bandara Palu masih belum dibuka.

Petugas Aviation Security mengatakan menara (tower) pemantau patah, ruang tunggu bandara juga mengalami kerusakan.

Kondisi landasan pacu bandara masih belum bisa dikonfirmasi. Sementara itu helikopter TNI terlihat mendarat di bandara.

Gempa dengan kekuatan 7,4 Skala Richter dengan pusat gempa 10 kilometer pada 27 kilometer timur laut Donggala, Sulawesi Tengah terjadi pada Jumat (28/9) pukul 17.02 WIB. Gempa bumi memicu tsunami di Palu.

 Seblumnya, mendagri pun telah mengeluarkan radiogram dengan klasifikasi sangat segera, bernomor 361/7676/SJ kepada Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola untuk segera menetapkan tanggap bencana bagi daerah-daerah sekitar yang terkena dampak gempa dan tsunami.


Baca juga: Menhub bentuk tim dukung operasi darurat gempa
Baca juga: Ini uraian Badan Geologi tentang gempa di Sulawesi Tengah

 

Pewarta: Arief Mujayatno
Editor: Zita Meirina
COPYRIGHT © ANTARA 2018