Manado (ANTARA News) - Bisnis sektor properti di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, hingga kini dinilai masih belum terpengaruh dengan peningkatan suku bunga acuan Bank Indonesia.

"Peningkatan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 0,25 persen menjadi 5,75 persen, belum berdampak ke sektor properti," kata General Manager Holland Village Manado (bagian dari pengembang Lippo Group) Vonny Manoi di Manado, Sabtu.

Vonny mengatakan saat ini bisnis properti di Manado lagi meningkat dimana banyak sekali masyarakat yang terus mencari rumah maupun properti.

Dia juga mengatakan bukan hanya di Lippo Group saja, tapi pengembang yang lain juga di Kota manado dan sekitarnya, bisnis properti masih menjanjikan.

Manoi menjelaskan prospek bisnis properti di Sulut masih tinggi, banyak yang mengincar investasi di Kota Manado, dan diperkirakan sampai akhir tahun 2018 masih akan terus meningkat animonya.

Kepala BI Perwakilan Sulut Soekowardojo melalui Deputi Direktur Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) M H A Ridhwan mengatakan BI menaikkan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 0,25 persen menjadi 5,75 persen, Kamis.

Kenaikan tersebut dilakukan satu hari setelah Bank Sentral AS, The Federal Reserve atau kerap disebut The Fed, merealisasikan pengetatan kebijakan moneternya dengan kenaikan suku bunga AS.

Hal tersebut, lanjutnya, dinilai konsisten untuk menurunkan defisit transaksi berjalan ke dalam batas yang aman, dan meningkatkan daya tarik pasar keuangan Indonesia.
 

Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: M Razi Rahman
COPYRIGHT © ANTARA 2018