Jakarta (ANTARA News) - Politisi PKB Abdul Kadir Karding menginisiasi penggalangan dana solidaritas untuk bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Sulawesi Tengah, melalui komunitas perantauan yang ada di Jakarta.

"Malam ini rencananya ada pentas musik kreasi dari Palu namun dibatalkan lalu diganti dengan doa bersama dan penggalangan dana solidaritas," kata Karding dalam acara Solidaritas Masyarakat Sulteng, di Jakarta, Sabtu.

Dia mengatakan saat ini tidak semua pihak yang bisa ke Sulawesi Tengah karena yang diprioritaskan adalah para pegiat kemanusiaan untuk tanggap darurat.

Menurut dia, yang bisa dilakukan masyarakat saat ini ada berdoa dan menggalang dana solidaritas untuk saudara-saudara di Sulawesi Tengah.

"Kita tidak bisa apa-apa, namun bisa dengan menggalang dana. Bentuk tim kecil untuk merumuskan untuk mencari bantuan dalam konteks konser atau buka aplikasi web yang bisa membantu masyarakat di sana," ujarnya.

Karding menceritakan, ayahanda dan ibundanya dan keluarga besarnya berada di Kabupaten Donggala, namun hingga saat ini tidak bisa dihubungi karena jaringan telekomunikasi belum pulih.

Namun Karding bisa menghubungi adiknya yang berada di Palu, dan di wilayah tersebut dirinya tidak bisa menghubungi kerabatnya di daerah tersebut.

"Korban jiwa mencapai 380 orang, dan masyarakat yang mengungsi sekitar 16.700 orang, mereka tidak berani masuk rumah karena takut terjadi gempa kembali. Listrik belum nyala dan telekomunikasi belum pulih lalu persediaan gas serta energi terbatas, ini menjadi masalah bersama," katanya.

Karding yang merupakan Wakil Ketua TKN pasangan Jokowi-Ma'ruf, memastikan bahwa pemerintah bekerja keras siang dan malam memantau perkembangan di Sulawesi Tengah dan telah menyuaun langkah terencana.

Dia meyakini dengan pengalaman pemerintah tangani bencana di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), penanganan bencana di Sulteng bisa diatasi dengan cepat.

Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 7,7 Skala Richter yang telah dimutakhirkan oleh BMKG menjadi 7,4 Skala Richter mengguncang wilayah Palu dan Donggala pada Jumat (28/9) pukul 17.02 WIB.

Pusat gempa berkedalaman 10 kilometer itu berada pada 27 kilometer Timur Laut Donggala.

BMKG telah mengaktivasi peringatan dini tsunami dengan status Siaga (tinggi potensi tsunami 0,5 meter hingga tiga meter) di pantai Donggala bagian barat, dan status Waspada (tinggi potensi tsunami kurang dari 0,5 meter) di pantai Donggala bagian utara, Mamuju bagian utara dan Kota Palu bagian barat.

BMKG telah mengakhiri peringatan dini tsunami sejak Jumat (28/9) pukul 17.36 WIB.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018