Kuala Lumpur (ANTARA News) - Seorang anggota parlemen Malaysia dari PAS, Abdul Fatah Haji Harun meminta kepada Ketua Parlemen Malaysia Ramli bin Ngah Talib untuk menggeser agenda rapat Senin, 3 September 2007, dan menggantikannya dengan membahas kasus pemukulan ketua wasit karate Indonesia Donald Pieter Luther Kolopita. Berdasarkan peraturan rapat parlemen pasal 18 ayat 1, parlemen dapat memberikan kesempatan kepada anggota dari daerah Rantau Panjang, Kelantan, Abdul Fatah Haji Harun untuk menangguhkan agenda rapat dan menggantikannya dengan persoalan berkaitan dengan kepentingan masyarakat soal tindakan aparat polisi Malaysia yang mengancam keselamatan tamu negara dalam pertandingan karate Asia di Nilai, Negeri Sembilan. Demikian surat anggota parlemen dari partai oposisi PAS yang diterima Antara di Kuala Lumpur, Rabu. Dengan mengutip berita Harian Metro dan Malay Mail serta Sinar Harapan, Abdul Fatah memberikan kronologis pemukulan Donald oleh empat polisi Malaysia. Menurut dia, insiden ini adalah persoalan kekerasan yang dilakukan polisi Malaysia kepada tamu negara yang diundang untuk menjadi juri pertandingan Karate Asia. Persoalan ini merupakan kepentingan orang banyak dan melibatkan tetangga kita Indonesia. Ia minta persoalan ini diprioritaskan karena telah memalukan negara dan membangkitkan kemarahan pemimpin negara jiran serumpun yang mencaci nama baik negara dan kini mendapat perhatian berat Presiden Indonesia dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Indonesia yang akan mencacatkan hubungan diplomatik Malaysia dengan Indonesia. (*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007