Jakarta (ANTARA News) - Arab Saudi melalui Duta Besarnya untuk Indonesia Abdulrahman Mohammed Amen A Alkhayyaf mengatakan akan segera menyelesaikan permasalahan tenaga kerja Indonesia (TKI) secepatnya, khususnya masalah dua TKI yang meninggal yaitu Susmiyati dan Siti Tarwiyah. "Kami amat menyesalkan permasalahan yang terjadi pada para TKI khususnya dua TKI yang meninggal yaitu Susmiyati dan Siti Tarwiyah. Jadi kami akan mencoba menyelesaikan masalah ini sebaik-baiknya," kata Dubes Abdulrahman seusai bertemu dengan Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Deplu Teguh Wardoyo di Jakarta, Rabu. Menurut dia, butuh waktu untuk menyelesaikan permasalahan itu, dan itu hanya masalah prosedur saja. "Jika ada orang Arab Saudi yang meninggal di Indonesia pasti jenazah mereka pun akan sulit untuk dikembalikan secepatnya," ujarnya. Abdulrahman mengatakan, perlu waktu untuk menyelesaikan masalah ini karena harus membuat laporan medis juga laporan dari pihak Kepolisian. Ia juga mengatakan, tidak semua warga Arab Saudi melakukan penyiksaan pada para TKI. "Banyak TKI yang bekerja dengan para orang terhormat di Arab Saudi," kata Abdulrahman. Abdulrahman mengatakan, penanganan TKI harus dilakukan dengan hati-hati karena ada lebih dari 500 ribu orang TKI yang bekerja di Arab Saudi, dan tidak semuanya mendapat perlakuan tidak menyenangkan. "Tapi kita mengakui ada beberapa penyiksaan serta perlakuan tidak menyenangkan kepada para TKI di Arab Saudi. Kita pun amat menyesalkan hal tersebut," ucapnya. Di Arab Saudi sendiri, katanya, setiap departemen memiliki bagian perlindungan pada TKI sehingga Arab Saudi akan mencoba menyelesaikan permasalahan ini sebaik-baiknya. Sementara itu, Teguh Wardoyo mengatakan, ia telah meminta Dubes Arab Saudi untuk segera merilis kedua jenazah Susmiyati dan Siti Tarwiyah agar segera dipulangkan ke Indonesia. "Kami juga telah meminta kepada pemerintah Arab, agar kepada dua TKI yang selamat yaitu Tari Darsim dan Rumini mendapatkan hak-haknya dan kompensasi yang layak dan sebanding," ujarnya.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007