Makassar (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigjen Pol Ermi Widyatno membawa bantuan logistik secara langsung dengan menggunakan helikopter ke daerah yang sulit dijangkau di pantai barat Kabupaten Donggala, Sulteng, Sabtu.

  "Sampai di lapangan, lalu kami (Polda Sulteng) ke sini mengangkut sebagian logistik untuk dibagikan kepada para pengungsi," katanya di sela pemberian logistik kepada pengungsi di daerah Pantai Barat Kabupaten Donggala, Sabtu.

 Kedatangannya langsung ke lokasi pengungsian, kata dia, untuk melihat kondisi dan perkembangan para korban pascagempa pada 28 September 2018 yang berdampak di beberapa lokasi di Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Sigi. 

  "Hari kesembilan pascagempa kami dari kepolisan dan Bhayangkari mencoba untuk menyentuh daerah yang sulit untuk dijangkau oleh kendaraan umum," ujarnya.

 Menurut dia, dengan melihat langsung kondisi lapangan sekaligus memberikan logistik maka akan diketahui apa kebutuhan dasar warga pengungsi di daerah bencana itu.

  Selain itu, daerah terisolasi perlu perhatian karena para pengungsi butuh bantuan, mengingat jalur darat terputus pascagempa, ujarnya. 

 "Setelah ini, nanti ditindaklanjuti dengan mengirim truk yang akan membawa logistik ke daerah ini. Ada tujuh truk berisi logistik yang kita bagi-bagi untuk Pantai Barat," kata dia.

Polri, ujar dia, menyiapkan 40 truk untuk menyuplai bantuan logistik bagi para pengungsi di Palu, Donggala, dan Sigi.

Logistik tersebut juga tidak hanya diberikan kepada warga pengungsi, tetapi dibagikan juga kepada keluarga Polri  yang terkena bencana, ujarnya.

 Saat ditanyakan masih ada 10 lokasi terisolasi dan belum mendapat bantuan selain di lokasi tersebut, Ermi menyatakan akan segera ditinjau.  

  "Ini sebagai wujud kami untuk mulai menyentuh daerah-daerah yang masih terisolir. Ini tahap pertama, kemudian nanti berikutnya, disusul tempat lainnya. Kami akan  tinjau semuanya," ucap dia.  

Kepala Desa Balentuma, Bizar Haji Thalib, usai menerima bantuan logistik itu, mengemukakan jumlah kepala keluarga (KK) di desa itu mencapai 600 KK, sedangkan jumlah penduduk di Kecamatan Sirenja mencapai 26 ribu jiwa lebih yang terbagi menjadi 13 desa. Sementara itu di lokasi pengungsian ini ada dua ribuan orang,  

  "Kami sangat berterima kasih dan bersyukur sekali ada perhatian kepolisian membawa bantuan logistik, ini bantuan kedua setelah adanya posko pelayanan kesehatan yang masuk," ujar dia.

 Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo yang ikut bersama Kapolda Sulteng Ermi Widyatno menggunakan helikopter dan mengikutkan pewarta Antara, mengungkapkan bahwa bantuan kemanusiaan untuk gempa di Sulteng terus mengalir dari seluruh Polda di Indonesia.

 "Saat ini dana bantuan masuk mencapai Rp20 miliar lebih. Bantuan logistik sudah masuk dari Polda Jawa Timur mengirimkan 17 kontainer, disusul Polda DKI Jakarta 20 kontainer dan beberapa polda lainnya. Dari Mabes pusat seusai arahan Pak Kapolri berhasil mengumpulkan 22 kontainer, namun masih tertahan di Balikpapan, tetapi segera di bawa ke Sulteng" katanya.  


Baca juga: Pengungsi kekurangan susu dan keperluan bayi
Baca juga: Komitmen bantuan asing untuk Sulteng mencapai Rp220 miliar

 

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Dewanti Lestari
COPYRIGHT © ANTARA 2018