Bandung (ANTARA News) - Para arkeolog yang tergabung dalam Satgas Penanganan dan Percepatan Relokasi Situs/Cagar Budaya di Jatigede, Jawa Barat, manargetkan eskavasi (penggalian) lima situs di kawasan itu tuntas pada akhir tahun ini. "Seluruh situs cagar budaya yang ada di kawasan Jatigede itu jumlahnya sekitar 28 situs. Namun baru lima situs yang dilakukan eskavasi, ditargetkan tuntas akhir tahun ini," kata Ketua Satgas Penanganan dan Percepatan Relokasi Situs/Cagar Budaya Jatigede, Nunun Nurhayati kepada ANTARA di Bandung, Jumat. Ia mengatakan, pihaknya akan berupaya menyelamatkan dan merelokasi situs di kawasan Jatigede karena areal itu kemungkinan besar akan terendam bendungan (waduk) Jatigede yang segera dibangun pemerintah. Situs-situs yang tersebar di kawasan Jatigede itu, menurut Nunun berupa makam-makam, candi, punden berundak serta di beberapa tempat ditemukan arca-arca peninggalan masa lalu. "Secara akademis tidak ada istilah relokasi situs/cagar budaya itu, namun karena kawasan itu akan menjadi waduk, maka mau tidak mau relokasi itu dilakukan agar situs itu masih bisa diketahui oleh generasi muda," katanya. Lebih lanjut, ia mengatakan, kawasan tempat relokasi situs itu sudah disiapkan di Desa Lingga Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang seluas tiga hektar. Kawasan itu tepatnya di kawasan perbukitan berdekatan dengan Taji Malela. "Proses yang dilakukan saat ini, identifikasi dan observasi terhadap situs itu, salah satunya untuk mendapatkan cara atau mengetahui susunan situs itu agar tidak berubah," katanya. Nunun menyebutkan, proses relokasi situs itu cukup rumit, selain harus mempertimbangkan susunan dan originalitas situs itu, juga diperlukan pendekatan ritual masyarakat di lokasi itu. "Situs itu bisa menjadi obyek wisata jiarah atau wisata pendidikan. Untuk beberapa benda cagar budaya seperti arca atau sejenisnya bisa disimpan di museum," kata Nunun Nurhayati.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007