Jakarta (ANTARA News) - Pertumbuhan ekonomi nasional pada 2008 yang ditargetkan senilai 6,8 persen akan tercapai, asalkan pemerintah siap menyambut datangnya investasi asing yang diperkirakan mengalihkan dananya ke negara-negara Asia Tenggara dan Eropa, demikian analisa dari Sigma Cipta Caraka (SCC). "Investasi asing akan bermunculan ke negara-negara Asia dan Eropa ketimbang Amerika yang dilanda kasus gagal bayar kredit perumahan (subprime mortgage)," kata Pendiri PT Sigma Cipta Caraka (SCC), Toto Sugiri, kepada pers di Jakarta, Jumat. Ia mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara yang akan diminati investor asing untuk menempatkan dananya dalam jangka panjang melihat berbagai kebutuhan yang cukup tersedia seperti bahan baku alam dan tenaga kerja. Rencana investasi asing ke pasar domestik merupakan salah satu dukungan yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional tumbuh lebih besar lagi, yang selama ini tumbuh dari sektor konsumsi, katanya. Menurut Toto Sugiri, berbagai faktor juga sudah mulai berjalan seperti sektor riil, pemerintah terus aktif melaksanakannya untuk menopang arus usaha agar berjalan lebih mudah dan cepat. "Kami optimis tahun 2008 merupakan tahun yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional tumbuh lebih cepat," katanya. Ditanya mengenai subprime mortgage, ia mengatakan, kasus itu memang berpengaruh, hampir semua mata uang utama negara Asia merosot khususnya rupiah, namun itu hanya sementara saja, pada saatnya rupiah akan kembali menguat. Tapi, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap berjalan dengan baik, sehingga pemerintah optimis target yang ditetapkan akan bisa dicapainya, katanya. Pemerintah, menurut dia, sangat menyadari dengan masuknya investasi asing akan sangat mendukung pertumbuhan ekonomi jadi tidak hanya mengandalkan perbankan untuk menyalurkan kreditnya, dan penempatan dana APBN ke sektor yang produktif. Apabila semua ini berjalan sesuai dengan rencana, maka ekonomi nasional akan tumbuh dengan cepat bahkan akan bisa melebihi target yang ditetapkan pemerintah, ucapnya. Dengan masuknya investasi asing, lanjut dia, maka peluang lapangan kerja baru terbuka lebar yang dapat mengurangi tingkat pengangguran dan memicu daya beli masyarakat meningkat. Indonesia akan menjadi negara yang ekonominya tumbuh dengan cepat, katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007