Panama city (ANTARA News) - Parlemen Panama pada Sabtu mengangkat seorang Ketua Majelis Nasional padahal orang tersebut dicari oleh Amerika Serikat (AS) dalam kasus pembunuhan seorang tentara mereka. Pedro Miguel Gonzalez (42), dituduh AS menembak mati Sersan Zak Hernandez pada Juni 1992, satu hari sebelum kunjungan presiden AS di masa itu, George Bush. Gonzalez dijagokan oleh partai berkuasa di Panama, Partai Demokratik Revolusioner. Sebelum pemungutan suara dilakukan, dia mendapat sambutan tepuk tangan saat masuk ke ruang sidang dan para koleganya menggambarkan dia sebagai "orang terhormat" dan "pahlawan besar". Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataannya mengemukakan "sangat kecewa" atas terpilihnya Gonzalez karena ada surat perintah penangkapan untuknya dan surat itu sudah diketahui secara luas. AS adalah mitra dagang utama Panama dan AS membangun Terusan Panama yang mashyur. Tentara AS tersebut tewas ketika kendaraan Humvee yang dia kendarai disergap di utara Panama City. Gonzalez mengemukakan saat kejadian dia sedang berunjuk rasa menentang kedatangan Bush. Dia dinyatakan tidak bersalah oleh pengadilan Panama pada 1997. Washington menyatakan pengadilan itu dikotori oleh kecurangan juri, tekanan kepada saksi dan pelecehan pemerintah. Panama menolak mengekstradisi Gonzalez dan mengingatkan agar Washington tidak mencoba mempengaruhi pemungutan suara oleh parlemen, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007