Jakarta (ANTARA News) - Operator telekomunikasi PT Indosat Tbk telah melaporkan secara resmi kepada Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) perihal terganggunya jaringan layanan seluler Indosat di sejumlah lokasi di wilayah Jabodetabek, pada Jumat malam (31/8) hingga Sabtu (1/9). "Tadi pagi, kita sudah melakukan klarifikasi dan melaporkan kepada regulator terkait gangguan tersebut," kata Head of Public Relation PT Indosat Tbk, Adita Irawati, di Jakarta, Senin. Diketahui, jaringan seluler Indosat di Jabodetabek yang dibangun oleh vendor Ericsson itu, sempat mengalami kelumpuhan akhir pekan lalu, akibat penurunan kapasitas hingga 20 persen. Layanan Indosat seperti pelanggan prabayar (Mentari, IM3), dan pascabayar (Matrix), mengalami kesulitan dalam melakukan panggilan telepon, dan mengirimkan layanan pesan singkat (SMS). Terkait terganggunya jaringan tersebut, anggota BRTI Kamilov Sagala menyebutkan akan melakukan investigasi untuk mengetahui persis dan lebih rinci penyebab kegagalan jaringan. Menurut Adita, setelah memberikan klarifikasi kepada BRTI ternyata, disimpulkan kasus tersebut tidak sepenuhnya melumpuhkan jaringan atau layanan di wilayah itu, karena ada di beberapa lokasi layanan justru titak terganggu. Terkait kemungkinan potensi rugi akibat gangguan jaringan Indosat di wilayah yang menjadi lumbung pelanggan bagi seluruh operator telekomunikasi itu, Adita tidak bersedia menjelaskan. Hingga semester I 2007, jumlah pelanggan seluler Indosat tercatat sekitar 20 juta nomor, meningkat dibanding meningkat dibanding akhir 2006 sekitar 16 juta nomor. Pada 2007, perseroan yang mayoritas sahamnya dimiliki Singapore Technologies Telemedia (STT) ini, merevisi target belanja barang modal (capex) menjadi 1,2 miliar dolar AS, dari sebelumnya hanya satu miliar dolar AS. (*)

Pewarta: priya
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007