Jakarta (ANTARA News) - Partai Amanat Nasional (PAN) meminta pemerintah segera menyelesaikan masalah kelangkaan minyak tanah yang terjadi di sejumlah daerah yang menyulitkan pemerintah. "Kita akan lebih keras jika ini berlarut-larut. Kalau dengan berbicara di media tidak mendapatkan tanggapan yang optimal tentu langkah lain akan dilakukan dengan fraksi lain. Bisa juga dengan interpelasi, kalau sudah keterlaluan maka bisa dengan angket," kata Sekretaris PAN Zulkifli Hasan, di Jakarta, Senin, saat ditemui setelah acara pertemuan kader legislatif dan eksekutif PAN se-Indonesia. Hal serupa juga disampaikan anggota DPR dari fraksi PAN Didik J Rachbini yang ditemui pada kesempatan sama. Menurut dia, untuk kasus kelangkaan minyak tanah, ide pemerintah untuk mengkonversikan minyak tanah ke gas tidak salah. Namun pada kenyataannya implementasi di lapangan bermasalah. "Idenya tidak salah, di APBN minyak tanah disubsidi Rp4.000 sehingga dari Rp6.000 dijual Rp2.000 sehingga harus dikonversikan. Diharapkan dari ide itu muncul pengurangan subsidi masuk ke gas," katanya. Untuk itu, katanya pemerintah harus segera bertindak menyelesaikan masalah tersebut. Sebelumnya, Pemerintah menjanjikan memutuskan tidak akan langsung menarik minyak tanah di daerah konversi, sebelum masyarakat setempat benar-benar menerima program pengalihan tersebut. Menteri Energi dan Sumber daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro mengatakan, pemerintah akan terus menyempurnakan dan belajar dari pelaksanaan program yang baru berjalan dua bulan ini. "Untuk pelaksanaan program selanjutnya, kami akan berikan tabung secara gratis, tapi tidak ditarik minyaknya," katanya. Ia melanjutkan, setelah masyarakat di wilayah konversi bisa menerima, maka Pertamina akan menarik secara bertahap minyak tanah dari pasar.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007