Solo  (ANTARA News) - Stapac Jakarta akan bertemu dengan Pelita Jaya di babak final turnamen pramusim Liga Bola Basket Indonesia IBL GO-JEK Tournament setelah mengalahkan Satria Muda Pertamina 70-63 di semifinal yang digelar di GOR Sritex, Solo, Sabtu.

"Hari ini hasilnya kurang memuaskan tapi ada bahan untuk evaluasi kita agar lebih baik. Hari ini Stapac memang bermainnya lebih baik," kata pelatih Satria Muda Pertamina Youbel Sondakh usai pertandingan.

Adanya pelatih baru memberi dampak yang signifikan bagi permainan tim Stapac Jakarta, kata Youbel. "Mereka lebih bersemangat, bermain agak lebih rapi."

"Saya bangga dengan anak-anak, walaupun ketinggalan mereka bisa fight sampai ujung," kata Youbel.

Permaianan Stapac yang cepat juga membuat kewalahan Oki Wira Sanjaya dkk. di lapangan.

Menyikapi kemenangan di partai semifinal, pelatih Stapac Jakarta Giedrius Zibenas mengaku puas dengan permainan yang ditampilkan dengan kedua tim.

"Tapi kami belum mampu menunjukkan permainan terbaik kami, bahkan saya bisa bilang masih jauh," kata Zibenas asal Lithuania itu.

"Kami masih melewatkan banyak  hal detail dari bola basket seperti tingkat konsentrasi kami, disiplin kami. Hari ini kami tidak mengikuti sistem, kami membiarkan lawan mencetak banyak skor," kata Zibenas.

Di kuarter ketika tim Stapac menunjukkan bahwa secara mental mereka siap untuk merebut kemenangan, tapi sekali lagi Zibenas menekankan bahwa anak asuhnya belum mendekati permainan yang dia harapkan.

"Kami ingin meningkatkan jauh lebih baik lagi," kata dia.

Kedua tim bermain ketat di awal pertandingan hingga menutup kuarter kedua dengan skor imbang 31-31.

Permainan semakin panas di kuarter ketiga. Satria Muda mencoba untuk mematahkan permainan Stapac yang tampil menguasai kuarter ketiga.

Stapac yang  mengandalkan Kaleb Ramot Gemilang sebagai mesin pencetak poin mereka menutup kuarter ketiga dengan keunggulan 49-43.

Satria Muda tampil habis-habisan di kuarter terakhir untuk mengejar ketertinggalan.

Namun Stapac yang motori oleh Widyantapura Teja mampu memanfaatkan berbagai peluang bagus mencetak skor di kuarter terakhir.

Satria Muda berusaha memutar otak di timeout di 48 detik terakhir ketika skor 60-67 untuk keunggulan Stapac. Namun waktu yang tersisa gagal dimanfaatkan tim asuhan Youbel Sondakh itu untuk mengejar ketertinggalannya.

Stapac menutup kuarter terakhir dengan skor 70-63 untuk mengamankan kursi di final.

Abraham Damar menjadi aktor kemenangan Stapac dengan mencetak 20 poin, 2 rebound, 4 assist dan 4 turnover.

Kemudian ada Kaleb Ramot Gemilang yang menyumbangkan 16 poin, 5 rebound dan satu assist.

Di partai final, Minggu, Stapac akan meladeni Pelita Jaya, yang sebelumnya mengalahkan Garuda Bandung di semifinal dengan skor telak 80-54.

"Kami harus bermain lebih baik (melawan Pelita Jaya) karena kami kewalahan di pertahanan ketika melawan mereka," kata Zibenas.

"Sekarang kami akan lupakan gim dan kesalahan kami hari ini untuk besok, bagaimana kami bisa bermain lebih bagus daripada di babak kualifikasi... Dan saya sangat senang bisa melawan mereka untuk kedua kalinya nanti," kata Zibenas.

 

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Dadan Ramdani
COPYRIGHT © ANTARA 2018