Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore ini menguat sebesar 13 poin menjadi Rp15.176 dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.189 per dolar AS.

Pengamat pasar uang dari Bank Woori Saudara Indonesia Rully Nova di Jakarta, Kamis mengatakan fundamental ekonomi nasional yang solid menjadi salah satu faktor yang menjaga rupiah stabil dengan kecenderungan menguat.

"Pertumbuhan ekonomi 2018 diperkirakan masih mampu mencapai di atas lima persen, neraca perdagangan kita juga surplus, itu cukup membantu menopang rupiah di tengah kekhawatiran pasar terhadap perang dagang," ujarnya.

Kendati demikian, menurut dia, apresiasi rupiah relatif terbatas di tengah imbal hasil obligasi AS yang berada di atas tiga persen. Kondisi itu dapat membuat aliran dana masih akan cenderung mengarah ke Amerika Serikat.

Sementara itu, Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan sebagian pelaku pasar khawatir terhadap pertumbuhan ekonomi AS akan melambat akibat proyeksi suku bunga acuan the Fed yang akan lebih tinggi.

"Suku bunga yang naik akan menjadi masalah bagi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat ke depannya," katanya.

Sementara itu, sesuai kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis hari ini, tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp15.210 dibanding sebelumnya Rabu (24/10) di posisi Rp15.193 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah pagi melemah 16 poin
Baca juga: Kendati global berat, ADB yakin fundamental RI kuat jaga pertumbuhan ekonomi

 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kelik Dewanto
COPYRIGHT © ANTARA 2018