Jakarta,  (ANTARA News) - Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Keuangan, Ari Budiastuti, yang tercatat sebagai penumpang pesawat Lion Air JT610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh di perairan Karawang, sempat menggelar acara perpisahan kepindahan tugas dari instansinya.

“Kalau di kantor perpisahannya sebulan yang lalu, kalau dengan teman-teman SMP itu dua minggu lalu, ada saya juga,” kata sepupu korban bernama Reni Novianti ditemui Antara News, di Lion Air Tower, Jakarta,  Senin.

Menurut Reni, korban merupakan Kepala Seksi Ekstensifikasi Perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pangkal Pinang yang baru tiga minggu bertugas, setelah sebelumnya bertugas di Jakarta.

Pada perpisahan dengan rekan-rekan SMP nya, Reni menyampaikan bahwa korban sempat membuat status soal acara perpisahannya tersebut.

“Cuma bilang doain saja ya semoga betah. Perpisahan ini mungkin yang terbaik buat aku. Gitu dia bilang,” kata Reny.

Menurut Reny, korban meninggalkan seorang suami dan dua orang anak yang duduk di bangku SMP dan SMA.

Selama tiga minggu bertugas di Pangkal Pinang, korban selalu kembali ke Jakarta untuk menengok keluarganya.

“Tadi pagi suaminya yang antar dia ke bandara,” tukas Reny.

Meskipun duduk di posisi strategis di kantor, Reny menuturkan bahwa Ari adalah sosok yang sederhana.

“Meskipun jabatannya penting, tapi dia sederhana, tidak pernah merasa dirinya wah atau semacamnya,” ungkap Reny.

Reny, yang diminta untuk mengurus berbagai data tentang Ari oleh keluarga rencananya akan terbang ke Karawang bersama seorang keluarga lainnya untuk memastikan kondisi sepupu yang juga teman kecilnnya itu.

Ia mengharap mukjizat dari Allah SWT agar perempuan yang terakhir ditemuinya dua minggu lalu itu bisa ditemukan dalam kondisi selamat.

“Mudah-mudahan ada mukjizat ya, terus ibu Ari bisa ditemukan selamat,” harapnya.
Baca juga: Karangan bunga bela sungkawa tiba di Menara Lion Air
Baca juga: Nama-nama 10 pegawai BPK korban jatuhnya Lion Air JT 610

 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Royke Sinaga
COPYRIGHT © ANTARA 2018