Jakarta  (ANTARA News) - Dua kantong jenazah dari lokasi kecelakaan pesawat Lion Air JT 610, kembali masuk ke Rumah Sakit Polri Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin malam sehingga total menjadi 24 kantong yang telah tiba.

Dari pantauan di lokasi, dua kantong jenazah tersebut dibawa oleh satu unit ambulans dari Badan Amil Zakat, Infak dan Sadaqoh (Bazis) sekitar pukul 22:26 WIB.

Dua kantong jenazah tersebut, terlihat ditumpuk oleh petugas karena setiap kantungnya tipis dan tidak padat yang kemungkinan merupakan serpihan-serpihan. 

Sesampainya di rumah sakit, kedua kantong jenazah yang belum diketahui pasti apa isinya tersebut, langsung dibawa ke ruang CT Scan Post Mortem Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Raden Said Sukanto, Jakarta Timur.

Jumlah kantong jenazah yang masuk ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, kemungkinan akan terus bertambah jika opsi evakuasi 24 jam tetap dijalankan.

Sebelumnya, pesawat type B737-8 Max dengan Nomor Penerbangan JT 610 milik operator Lion Air yang terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang dilaporkan telah hilang kontak pada 29 Oktober 2018 pada sekitar pukul 06.33 WIB.

Pesawat dengan nomor registrasi PK LQP dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E. Pesawat ini berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB. Pesawat sempat meminta return to base sebelum akhirnya hilang dari radar.

Basarnas memastikan pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Korban dari pesawat nahas telah dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati.

Pesawat itu sendiri dikabarkan membawa 189 penumpang, terdiri atas penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua bayi dengan dua Pilot dan lima awak pesawat. 

Baca juga: Sudah 22 kantung jenazah Lion Air JT 610 masuk RS Soekanto
Baca juga: BMKG: cuaca sepanjang rute Lion Air JT610 baik selama penerbangan

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Zita Meirina
COPYRIGHT © ANTARA 2018