Salatiga (ANTARA News) - Sekolah SMA Laboratorium yang letaknya satu komplek dengan Universitas Khatolik Satya Wacana (UKSW) di Jalan Diponegoro Salatiga menerima ancaman bom dari orang tak dikenal melalui short massage service (SMS) sekitar pukul 06.50 WIB, Kamis. Acaman bom dikirim melalui pesan pendek dan diterima langsung hand phone (HP) milik kepala sekolah SMA UKSW, Suwidya Yakub, Kamis pagi, saat dalam perjalanan menuju ke sekolahan. "Saya dengar ada SMS yang masuk tetapi saya baru membuka setelah sampai di sekolahan. SMS itu berisi ancaman bom. Terus terang, saya merasa ketakutan," kata Suwidya Yakub usai saksikan penyisiran Tim Gegana di SMA Laboratorium Salatiga. Kejadian tersebut langsung dilaporkan kepada satpam sekolah yang diteruskan kepada koordinator keamanan UKSW dan akhirnya dilaporkan ke pihak kepolisian. Seluruh siswa-siswi SMA Laboratorium sekitar 386 pelajar dipulangkan sekitar pukul 10.00 WIB. Selain siswa SMA, seluruh pelajar SMP Laboratorium sekitar 270 juga dipulangkan karena lokasi kedua sekolah ini menempati satu komplek gedung. Para siswa tersebut tidak diberitahu akan adanya ancaman bom, sebagian besar siswa mengaku tidak mengetahuinya. Kapolres Salatiga, AKBP Achmad Haydar, bersama jajarannya segera menuju lokasi. Petugas dari Polres Salatiga bersama Tim Gegana Brimob Polda Jateng dan Detasemen Khusus (Densus) 88 langsung melakukan penyisiran. Sekitar dua jam petugas melakukan penyisiran, namun tidak ditemukan adanya bom. Selain Kapolres, penyisiran bom ini juga disaksikan Wakapolres Kompol M Subchan, Kasat Reskrim AKP Pratomo, dan Kasat Intelkampol Polres Salatiga AKP Sudarsono. Penyisiran ini dilakukan di seluruh ruangan yang ada di sekolah tersebut hingga pukul 12.00 WIB, petugas tidak menemukan bom, tetapi situasi kompleks sekolah masih tampak tegang. Meskipun, hasilnya nihil, pihaknya tetap melanjutkan penyelidikan dan berharap kepada seluruh orang tua murid untuk jangan panik atas kejadian ini.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007