Jakarta (ANTARA News) - Penjualan lahan makam di taman pemakaman eksklusif San Diego Hills (SDH), yang merupakan bagian dari Lippo Group, di Kerawang Barat, Jawa Barat, mencatat sukses lantaran mampu menjual 11.000 lahan makam atau 75 persen dari total yang ditawarkan. Kepada wartawan di Jakarta, Kamis, Presiden Direktur (Presdir) SDH Memorial Park and Funeral Homes, Rudy Nanggulangi, mengatakan bahwa lahan yang terjual tersebut merupakan bagian dari pengembangan SDH tahap I seluas 25 hektare yang telah ditawarkan pada publik sejak Januari 2007. "Data penjualan ini menunjukkan telah terjadinya perubahan paradigma masyarakat dari `at need` atau membeli lahan makam saat anggota keluarga meninggal dunia, menjadi `pre-need` atau membeli lahan makam untuk digunakan saat yang akan datang," kata Rudy. Pada pembangunan tahap pertama seluas 25 hektare, SDH memiliki tiga kelompok taman makam ("garden"), yakni "Heavenly Garden" (Raudhatul Jannah), yaitu pemakaman untuk kaum muslim dengan letak makam menghadap kiblat, Garden of Creation (Universal) yakni lahan makam untuk penganut Nasrani dengan lahan makam rata dengan tanah serta menggunakan batu nisan mendatar, serta "Garden of Prosperity and Joy" untuk pemeluk agama Budha dengan bentuk bangunan fisik vertikal. Total lahan SDH seluas 500 hektare, sementara pembangunan tahap II seluas 25 hektar kemungkinan akan dimulai pada Januari 2008. "Data penjualan menunjukkan yang terbanyak yang memesan lahan makam atau `pre-need` adalah kelompok penganut agama Nasrani di `Garden of Creation`, disusul kaum muslim yang memesan makam di `Heavenly Garden`," kata Associate Director SDH Suziany Japardy, pada kesempatan sama. Harga lahan makam yang ditawarkan oleh SDH cukup bervariasi, dari termurah sebesar Rp3,5 juta per lobang makam hingga termahal seharga Rp22,5 juta per meter persegi (bukan per lobang makam), khusus di kawasan yang dianggap lebih indah. Dikatakan Suziany, hal yang menjadi daya tarik bagi para pembeli lahan makam SDH yakni karena adanya berbagai fasilitas yang disediakan di taman pemakaman tersebut. Antara lain, adanya danau buatan seluas delapan hektar dengan fasilitas perahu dayung, "forest chapel" yang dapat digunakan keluarga untuk acara multi fungsi, gedung serbaguna, restoran Italia, serta kolam renang ukuran olympic, sistem keamanan 24 jam dengan satu pintu gerbang, serta fasilitas bebas biaya pemeliharaan makam untuk selamanya. "Jadi apa yang menjadi harapan kami di awal pembangunan SDH telah dipahami masyarakat. Tempat pemakaman bukan lagi sebagai tempat yang menakutkan, tapi bisa menjadi taman kenangan, pusat pertemuan keluarga, tempat pernikahan, bahkan untuk rekreasi," kata dia. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007