Balikpapan (ANTARA News) - Ratusan warga yang selamat dari bencana banjir disertai longsor di Balikpapan Tengah, Kalimantan Timur, kini terkena gangguan psikologis. Bencana banjir dan tanah longsor melanda daerah itu pekan lalu, antara lain meluluhlantakkan berbagai bangunan dan rumah warga setempat. "Sekitar 95 persen atau 200 warga yang mendapat perawatan kesehatan tensinya sangat tinggi dan mereka pada umumnya menderita trauma," kata Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan, Dyah Nuryani, ketika ditemui di pos kesehatan tanggap bencana di Balikpapan, Kamis. Ia menjelaskan para warga menderita trauma psikososial karena kehilangan sanak saudara dan harta benda akibat bencana itu. Umumnya kondisi tersebut menyerang warga dewasa. Untuk mengantisipasi hal itu Dinas Kesehatan bersama Koalisi Perempuan Balikpapan mendatangkan seorang psikolog untuk memeriksa kondisi warga yang mengalami trauma. Bila ada kondisi warga yang semakin parah akan segera dilarikan ke rumah sakit untuk diberi perawatan. Salah seorang warga yang mengalami trauma adalah Jumiati, warga yang rumahnya tepat berada di lokasi bencana. Ia mengaku masih takut mendengar hujan deras karena menyaksikan langsung rumah yang sudah ia tinggali selama 10 tahun di tempat tersebut luluh-lantak diterjang air bah. "Saya masih takut dengar hujan deras karena saya lihat dengan mata saya sendiri bagaimana air hitam saat itu membentuk pusaran dan merobohkan rumah kami," ujar Jumiati. Meski seluruh keluarganya selamat dalam bencana itu, ujar dia, namun semua harta benda yang ia miliki tidak ada yang tersisa. "Yang saya bisa saya selamatkan hanya keluarga saya dan baju yang saya pakai saat itu," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007