Pekanbaru (ANTARA News) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau menyatakan harimau sumatera liar hingga kini masih berkeliaran di Desa Teluk Nibung, Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir.

"Ditemukan jejak kaki baru tidak jauh dari rumah warga," kata Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA Riau Mulyo Hutomo dalam siaran pers balai yang diterima Antara di Pekanbaru, Jumat.

Ia mengatakan Tim Rescue BBKSDA Riau dengan bantuan aparat desa dan Babinsa sudah memasang perangkap. Namun belum ada tanda-tanda harimau liar itu mendekati perangkap.

Tim juga menelusuri jejak mamalia pemakan daging itu di sekitar pemukiman dan kebun kelapa milik masyarakat.

"Kalau dari jejaknya, diduga hanya ada satu harimau," kata Mulyo.

Ia mengatakan kasus serangan harimau di Desa Teluk Nibung berbeda dengan kasus harimau Bonita, yang sempat menghebohkan karena keluar pada sing hari dan menewaskan dua warga.

"Kalau harimau yang ini sifatnya yang seperti satwa nokturnal, lebih aktif berkeliaran di malam hari," ujarnya.

BBKSDA Riau sudah menurunkan tiga tim ke Desa Teluk Nibung untuk melakukan penyisiran, pemasangan kamera pengawas dan perangkap. Namun hingga kini upaya mereka belum membuahkan hasil.

Sebelumnya, satu sapi milik warga Dusun Teluk Nibung mati diterkam harimau liar. Kepala Dusun Teluk Nibung Sucipto mengatakan harimau liar tersebut muncul pada Kamis (25/10).

Warga menjadi resah karena harimau liar sudah tiga kali muncul di sekitar permukiman mereka sejak September.

"Harimaunya muncul pada awal September kemarin. Saat itu harimau menyerang tiga ekor sapi warga," kata Sucipto.

Daerah Indragiri Hilir mempunyai sejarah konflik harimau liar dengan manusia. Pada awal 2018, harimau liar betina yang dinamai Bonita menewaskan dua warga di Pelangiran, Indragiri Hilir. Harimau itu kemudian berhasil ditangkap dan dipindahkan ke pusat rehabilitasi harimau sumatera di Sumatera Barat.

Harimau kemungkinan masuk ke permukiman warga karena hutan habitat mereka sudah banyak yang beralih fungsi menjadi perkebunan atau permukiman.

Baca juga:
BBKSDA Riau turunkan tim ke lokasi serangan harimau
Teror Bonita bikin sekolah libur dua bulan

 

Pewarta: Febrianto Budi Anggoro
Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2018