Jakarta (ANTARA News) - Jurubicara Kepresidenan, Doktor Dino Patti Djalal, menjamin jabatan barunya sebagai Komisaris PT Danareksa, tidak akan mengganggu pelaksanaan tugasnya sehari-hari sebagai jubir urusan luar negeri. "Nggak, komisaris kan ketemu setahun hanya beberapa kali, dia bukan pelaksana, dan bukan eksekutor," kata Dino, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat, sesaat sebelum bertolak ke Sydney, Australia. Dino mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono guna mengikuti KTT Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC), yang akan berlangsung di Sydney, pada 8-9 September 2007. Menneg BUMN Sofyan Djalil hari Kamis (6/9) menjelaskan telah mengangkat Dino Patti Djalal sebagai Komisaris di PT Danareksa. Pengangkatan Dino mengundang pro dan kontra, karena dirinya memegang dua jabatan sekaligus. "Itu bukan wewenang saya, tanya saja ke Menneg BUMN yang telah menunjuk saya duduk di sana (Danareksa)," katanya. Untuk itu, ia meminta para pihak yang mempertanyakan pengangkatan dirinya itu segera mengkonfirmasi lebih lanjut kepada Menneg BUMN selaku kuasa pemegang saham di Danareksa. "Saya kira itu terlalu mengada-ngada dan mencari-cari. Seorang Eselon I menjabat komisaris di salah satu BUMN, merupakan hal yang lumrah," ujar Dino. Terkait pertanyaan seputar kompetensi dirinya, Dino juga mempersilahkan untuk membaca riwayat hidupnya. "Baca saja CV ("curriculum vitae") saya. Kalau masih dianggap kurang kompeten, saya nggak tahu lagi apa yang dimaksud dengan kompetensi itu," tegasnya. Menanggapi hal itu, Menneg BUMN Sofyan Djalil mengatakan sosok Dino memang dibutuhkan di Danareksa untuk membawa perusahaan itu agar lebih maju. "Dia punya kapabilitas untuk itu. Dino sebagai orang yang punya hubungan internasional yang bagus. Danareksa punya program untuk dijadikan sebagai perusahaan sekuritas terbesar, jadi perlu jaringan internasional," kata Sofyan. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007