Manila (ANTARA News) - Dulmatin, salah seorang anggota kelompok garis keras yang paling dicari pihak berwajib di Asia Tenggara telah lari dari operasi militer besar-besaran di Filipina selatan dan kini berada di Malaysia, kata sebuah laporan Jumat. Dulmatin asal Indonesia itu, yang dicari pihak berwajib karena keterlibatannya dalam serangan-serangan bom di klub-klub malam di Bali tahun 2002 yang menewaskan 202 orang, kabarnya bersembunyi di sebuah pulau lepas pantai negara bagian Serawak Malaysia, kata suratkabar Filipina, Star. Dulmatin, anggota senior Jemaah Islamiyah (JI), tidak berada di pulau-pulau Basilan atau Sulu Filipina selatan, kata suratkabar itu mengutip "satu sumber Indonesia yang dapat dipercaya." Suratkabar itu memberitakan Dulmatin lari dari Filipina ketika serangan militer yang didukung para penasehat Pasukan Khusus AS dimulai di Basilan dan Sulu dua bulan lalu. Para pejabat militer Filipina bulan lalu mengatakan Dulmatin termasuk di antara mereka yang cedera dalam satu serangan terhadap kelompok garis keras Filipina Abu Sayyaf di Basilan. Awal tahun ini isteri Dulmatin, Istiada Binti Oemar Sovie, dan semua anaknya ditangkap di Filipina selatan dan dideportasi ke Indonesia. Pemerintah AS menyediakan hadiah 11 juta dolar bagi siapapun yang bisa menangkap hidup atau mati buronan itu. Dulmatin, yang ahli membuat bom mengungsi di Filipina setelah serangan-serangan bom di Bali. Ia kabarnya telah mengajar cara membuat bom kepada para gerilyawan Abu Sayyaf yang menampung dia, demikian dilaporan AFP.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007