Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta operator jalan tol meningkatkan pelayanan terhadap konsumen pengguna jalan pasca keputusan penyesuaian tarif baru jalan tol. "Prinsipnya tadi saya laporkan mengenai kenaikan tarif dan menjelaskan latar belakang dari keputusan itu," kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat, usai mengantar keberangkatan Presiden Yudhoyono dan rombongan ke Sydney untuk mengikuti KTT Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC). Sebelum bertolak bersama dengan Ibu Ani Yudhoyono dan rombongan, Presiden Yudhoyono sempat memimpin rapat terbatas soal jalan tol, dan keputusan pailit PT Dirgantara Indonesia. "Presiden prinsipnya dapat memahamai kenapa harus diadakan penyesuaian tarif tol, karena memang sesuai dengan aturan yang berlaku," kata Djoko. Ia menjelaskan peningkatan fasilitas yang dimaksud Presiden mulai dari perbaikan mutu jalan, memperbanyak jumlah mobil derek gratis, hingga tanggap darurat pengelola jalan tol ketika terjadi kecelakaan. Pada rapat itu Presiden juga sempat menyoroti penyesuaian tarif tol bagi kendaraan bis yang menjadi sarana utama masyarakat luas. Menurut Djoko, kepada Presiden pihaknya telah menyampaikan pemberlakuan penyesuaian tarif jalan tol khususnya untuk bis. "Khusus angkutan bis yang tadinya kita masukkan golongan II, sekarang masuk golongan I, jadi tarif tolnya malah turun. Kalau mereka (bis, red) mau berlangganan, bisa lebih murah lagi atau mendapat potongan 25 persen," katanya. Terkait maraknya aksi protes sebagian kalangan masyarakat menuntut pembatalan penyesuaian tarif jalan tol, Djoko menuturkan pemerintah tidak akan mengubah keputusan itu, karena telah sesuai dengan Undang-undang. "Class action" hak setiap warga negara, tetapi keputusan pemerintah itu ada landasan hukumnya dan tentunya pemerintah tetap memberi penjelaskan kepada pihak-pihak yang melakukan aksi protes," tegas Djoko. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007