Jakarta, (ANTARA News) - Sebanyak 69 keluarga penumpang pesawat Lion Air JT 610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang Bangka Belitung mengikuti program pemulihan trauma (trauma healing) yang dibuka di Rumah Sakit Polri Sukanto Kramatjati Jakarta Timur.

"Pendampingan psikologis ada sebanyak 69 (keluarga), pelaksanaannya akan diperbaiki terus dari waktu ke waktu," ujar Wakil Kepala Rumah Sakit Polri Sukanto Kramatjati Komisaris Besar Polisi Haryanto di Jakarta, Jumat.

Kombes Haryanto menjelaskan tim pemulihan trauma terdiri dari biro psikologi RS Polri, Polri, Polda Metro Jaya dan juga Perhimpunan Psikologi Jakarta. 

Posko pemulihan trauma sudah dibuka sejak Selasa dan dilaksanakan setiap hari di Gedung Promoter RS Polri Sukanto Kramatjati.

Sebelumnya, pesawat terbang Boeing B-737-8 MAX Lion Air nomor penerbangan JT 610 yang terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten, menuju Bandar Udara Depati Amir, Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, dilaporkan telah hilang kontak pada 29 Oktober 2018 pada sekitar pukul 06.33 WIB.

Pesawat terbang nomor registrasi PK LQP dengan 189 orang di dalamnya itu dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 derajad 46,15 Lintang Selatan - 107 derajad 07.16 Bujur Timur.

Pesawat terbang ini berangkat pada pukul 06.10 WIB dan jika sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB. Pilot pesawat terbang sempat meminta kembali ke bandara keberangkatan sebelum akhirnya hilang dari radar.

Badan SAR Nasional kemudian memastikan pesawat terbang Lion Air JT 610 jatuh di perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat. 


Baca juga: Tim pemulihan trauma tangani keluarga korban Lion Air
Baca juga: Tim Polri motivasi keluarga korban 24 jam

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2018